Rachmadin Ismail - detikNews
Jakarta - Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar siang ini akan bertemu dengan Kepala BNN Goris Mere. Pertemuan tersebut akan membahas kerusuhan yang terjadi di Lapas Kerobokan, Bali.
"Iya, pukul 11.00 WIB saya ketemu Kepala BNN di kantor saya, di Kuningan bahas Kerobokan," ujar Patrialis usai bertemu dengan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Abdulrahman Al Khayyath di kediaman Al Khayyat Jl Teuku Umar, Menteng, Jakpus, Senin (27/6/2011) malam.
Politisi PAN itu enggan menjelaskan lebih detail terkait pertemuannya dengan Goris Mere itu. "Nanti saja, besok," tutup Patrialis.
Kerusuhan pecah di LP Kerobokan, Bali, saat Badan Narkotika Nasional (BNN) hendak menangkap Hariadi, narapidana kasus narkoba yang diduga terkait kasus yang sama dari dalam sel. Sedikit terkuak, petugas BNN menemukan napi kasus narkoba tengah pesta narkoba di dalam sel.
"Dia ada di dalam sel lain, sedang main judi. Di situ petugas menemukan pisau, sabu, jarum suntik, jadi dia bukan tidur, sedang main pesta narkoba," kata Direktur Pemberantasan Narkotika Alami, Brigjen Pol Benny Mamoto, Minggu (26/6).
Penggerebekan dilakukan BNN pada Sabtu (25/6) dini hari. Hariadi diduga terlibat jarigan narkotika dari hasil pengembangkan penangkapan jaringan narkotika di Jakarta oleh BNN.
Kerusuhan terjadi sekitar pukul 01.00 WITA, Sabtu (25/6). Narapidana mengamuk sesaat setelah aksi sweeping BNN yang diantar langsung oleh Kalapas Siswanto.
Razia narkoba oleh BNN yang bertujuan menangkap gembong narkotika di dalam LP Kerobokan, Hariadi mendapat perlawanan dari para narapidana. Hariadi adalah desersi setelah dipecat dari keanggotaan Densus 88 Anti Teror. Dalam aksi penggerebekan itu, menyebabkan Kalapas Siswanto terluka. Ia diserang oleh narapidana yang tak puas dengan aksi razia narkotika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar