Hery Winarno - detikNews
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memutuskan untuk memilih Letjen TNI Pramono Edhie Wibowo sebagai KSAD menggantikan Jenderal George Toisutta. Namun istana membantah ada nepotisme dalam pemilihan Pramono yang juga adik ipar SBY itu.
"Itu tidak benar, Pramono dipilih karena prestasi, jenjang karir dan track record yang bagus," ujar Mensesneg Sudi Silalahi saat berbincang dengan detikcom, Rabu (29/6/2011).
Menurut Sudi, ketika menerima usulan Panglima TNI terkait pengganti Jenderal George Toisutta, Presiden SBY tidak serta merta menyetujui usulan agar Pramono menjadi KSAD. SBY terlebih dulu melakukan kroscek prestasi iparnya itu.
"Saya yang ditugaskan mengecek, dan memang secara prestasi, track record dan jenjang karir, Pramono itu memenuhi kualifikasi menjadi KSAD. Dia masuk Kopassus dari awal sampai menduduki jabatan tertinggi di situ, jadi siapapun presidennya Pramono pasti jadi KSAD," terangnya.
Pemilihan Pramono sebagai KSAD menurut Sudi murni karena prestasi dan rekam jejak yang bersangkutan saat meniti karir di TNI. "Pak Erwin Sujono juga ipar SBY, dia pernah jadi Kasum, Pangkostrad tapi dulu dia tidak diusulakn jadi KSAD. Pemilihan Pramono benar-benar karena prestasi dan track recordnya," imbuhnya.
Letjen Pramono Edhie Wibowo merupakan Alumnus Akademi Militer tahun 1981. Dia lahir tanggal 5 Mei 1955. Pramono pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus dan Pangdam III Siliwangi. Pramono merupakan ipar Presiden SBY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar