BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 21 Februari 2014

15 Penghuni Mengaku Beli Unit Rusun Pinus Elok dari Oknum PNS

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews

Jakarta - Praktik jual-beli unit rusun kembali mencuat. Setelah Rusun Pulogebang, pratik tersebut terjadi lagi di Rusun Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur.

"Ada sekitar 20 orang yang membeli hunian di sini, masing-masing bayar dengan harga yang berbeda. Misal untuk lantai 2 harus bayar Rp 12 juta, lantai 3 harganya Rp 8 juta, kalau lantai 4 dan 5 mereka harus bayar Rp 5 juta," ujar salah penghuni rusun berinisial Hr saat ditemui di kediamannya, Jumat (21/2/2014).

Hr sendiri telah menempati rusun tersebut sejak bulan Oktober 2013. Ia harus membayar Rp 12 juta karena menempati hunian di lantai 2.

"Nah sekarang rumah saya malah disegel, alasannya ini bukan hak saya. Padahal saya sudah bayar Rp 12 juta ke pengelola gedung," imbuhnya.

Sejak Dinas Perumahan melakukan penertiban di wilayah Jaktim, tempat tinggalnya mendapat segel warna merah. Dia pun diminta angkat kaki dalam hitungan 7x24 jam.

"Terus buat apa saya bayar uang belasan juta, kalau malah disegel terus dipindah dengan alasan ini bukan hak saya. Ini saja untuk perbaikan saya sudah habis Rp 3 juta," imbuhnya.

Pasca penertiban tersebut, sedikit yang berani membeberkan pratik jual-beli. Tapi Hr langsung mengontak pengelola rusun yang meminta uang untuk bertanggung jawab.

"Dia (Hendriansyah) bilangnya mau bawa kami semua untuk bertemu Wagub Ahok agar tetap bisa tinggal d irusun," tutupnya.

Ditemui terpisah, Hendriansyah mantan penangung jawab lokasi rusun Pinus Elok, yang kini menjabat sebagai Staf Sarana dan Prasarana UPRS III membantah informasi adanya pratik jual beli unit rusun.

Tidak ada komentar: