VIVAnews - Raja Yordania, Y.M. Abdullah Bin Al-Hussein, akan melakukan kunjungan kerja ke Indonesia pada tanggal 25-26 Februari 2014. Ini merupakan kunjungan kedua Raja Abdullah II ke Indonesia selama masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri, Teuku Faizasyah, Senin, 24 Februari 2014, salah satu agenda kunjungan Raja Yordania adalah melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden SBY.
Dalam pertemuan tersebut, kedua kepala negara akan membahas upaya peningkatan kerjasama bilateral Indonesia-Yordania di berbagai bidang, antara lain terkait perdagangan, investasi, pertahanan, dan sosial budaya.
Selain itu, kedua kepala negara akan membahas perkembangan terkini di masing-masing kawasan, utamanya di Timur Tengah. Pertukaran pikiran antara kedua kepala negara mengenai isu-isu kawasan tersebut juga sangat penting sebab Yordania saat ini menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
"Kunjungan kedua kalinya Raja Yordania ke Indonesia mencerminkan kesungguhan komitmen untuk semakin mempererat hubungan kedua negara, yang sejatinya selama ini telah terjalin dengan baik," ujar Faizasyah dalam siaran persnya.
Indonesia, kata dia, memiliki kedekatan historis dan juga kedekatan sosial-budaya dengan negara-negara di Timur Tengah, termasuk Yordania. Hubungan diplomatik Indonesia dan Yordania dimulai pada tahun 1950 dan sejak saat itu, hubungan bilateral telah berkembang dengan baik.
Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri, Teuku Faizasyah, Senin, 24 Februari 2014, salah satu agenda kunjungan Raja Yordania adalah melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden SBY.
Dalam pertemuan tersebut, kedua kepala negara akan membahas upaya peningkatan kerjasama bilateral Indonesia-Yordania di berbagai bidang, antara lain terkait perdagangan, investasi, pertahanan, dan sosial budaya.
Selain itu, kedua kepala negara akan membahas perkembangan terkini di masing-masing kawasan, utamanya di Timur Tengah. Pertukaran pikiran antara kedua kepala negara mengenai isu-isu kawasan tersebut juga sangat penting sebab Yordania saat ini menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
"Kunjungan kedua kalinya Raja Yordania ke Indonesia mencerminkan kesungguhan komitmen untuk semakin mempererat hubungan kedua negara, yang sejatinya selama ini telah terjalin dengan baik," ujar Faizasyah dalam siaran persnya.
Indonesia, kata dia, memiliki kedekatan historis dan juga kedekatan sosial-budaya dengan negara-negara di Timur Tengah, termasuk Yordania. Hubungan diplomatik Indonesia dan Yordania dimulai pada tahun 1950 dan sejak saat itu, hubungan bilateral telah berkembang dengan baik.
"Diyakini terdapat banyak ruang bagi kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama di berbagai bidang," kata dia.
Selain itu, kata Faizasyah, dewasa ini, Indonesia merupakan mitra dagang terbesar Yordania di ASEAN. Sehingga diharapkan dari pertemuan tersebut akan semakin terbuka peluang kerja sama antar kedua negara, utamanya di bidang ekonomi.
Selain itu, kata Faizasyah, dewasa ini, Indonesia merupakan mitra dagang terbesar Yordania di ASEAN. Sehingga diharapkan dari pertemuan tersebut akan semakin terbuka peluang kerja sama antar kedua negara, utamanya di bidang ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar