BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 12 Februari 2014

GKR Hemas: Kita Butuh Pemimpin Jujur

Prins David Saut - detikNews

Jakarta - Tak lama lagi rakyat Indonesia akan memilih pemimpin baru mereka pada tahun ini. Bagi Wakil Ketua DPD RI GKR Hemas, Indonesia butuh sosok pemimpin baru yang tidak hanya pintar dan berani.

"Kita lebih butuh orang yang berkarakter jujur dan mau bersikap patriotik dalam menjalankan pengelolaan negara," kata Hemas dalam acara peluncuran buku 'Memompa Ban Kempis' karya Sukardi Rinakit di Hotel Four Seasons, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2014).

Menurut Hemas, orang pintar yang berani berkuasa pada prakteknya memanfaatkan kepintaran dirinya untuk mengakali cara berkuasa dan bukan untuk kepentingan rakyat. "Itu hanya akan menambah bangsa ini terseret pada potensi kehancuran," ujar Hemas.

Di satu sisi, mantan anggota MPR ini menyinggung kebijakan yang dinilainya diskriminatif seperti UU No 23 Tahun 2006 (kini menjadi UU No 24 Tahun 2014) yang mengatur pencantuman di kolom agama dalam KTP. Hanya 6 agama yang diakui tercantum dalam KTP, sementara agama di luar Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan Konghucu tak tercantum di KTP.

"Yang paling memprihatinkan saat ini adalah kemunduran kita dalam pengelolaan keberagaman di masyarakat. Konstitusi tidak pernah memberikan kewenangan pada negara dalam menentukan resmi atau sesatnya ajaran yang diyakini seseorang," ujar Hemas.

Sehingga, bagi Hemas sosok pemimpin yang dibutuhkan saat ini adalah seseorang yang mampu memahami dan mempraktekan nilai-nilai Pancasila, tunduk pada konstitusi, dan menjunjung pedoman Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI.

"Tak perlu menunjuk siapa orangnya, mari kita mulai dari diri kita sendiri," tutup Hemas.

Tidak ada komentar: