BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 13 Februari 2014

Operasi Tempat Hiburan Malam, Polisi Ciduk 19 Orang

VIVAnews - Aparat Polres Metro Jakarta Barat menggelar operasi narkoba ke beberapa tempat hiburan malam yang berada di wilayahnya. Hasilnya, petugas mengamankan 443 butir ekstasi dan 60 koligram ganja.

Operasi yang digelar sejak tanggal 4-12 Februari 2014 ini berhasil mengamankan 19 orang tersangka, 11 di antaranya laki-laki dan 8 perempuan. Saat ini petugas masih melakukan pengembangan tersangka lain.

Kepala Satuan Narkoba Polres Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Gembong Yudha mengatakan, diduga kuat jika ekstasi itu akan diedarkan pada saat perayaan valentine.

"Ada indikasi menjelang perayaan valentine yang tinggal beberapa hari ke depan bahwa  peredaran narkoba jenis esktasi akan meningkat. Untuk itu, kami terus menggelar operasi untuk mencegah pederaran barang haram itu," ujar Gembong, Kamis 13 Februari 2014.

Kapolres Jakarta Barat, Komisaris Besar Fadil Imran menambahkan, pihaknya akan menindak tegas tempat hiburan malam yang kedapatan mengedarkan narkoba. Selain memangkap pelakunya, pihaknya juga tidak segan-segan untuk mencabut izin operasi.

Hal ini berdasarkan kesepakatan antara Kapolda Metro Jaya dengan Gubernur DKI Jakarta. "Bila sebuah tempat hiburan turut serta dalam mengedarkan narkoba, bukan hanya dikenakan tindak pidana tetapi hingga pencabutan izin," jelas Fadil.

Di Depok, Jawa Barat, seorang kernet miniarta nekat mencari uang tambahan dengan cara jual ganja. Namun apes, baru beberapa bulan beroperasi, aksi Ahmad Sahid 30 tahun tercium petugas.

Dari tangan pelaku, polisi berhasil menyita sebanyak 4 kilo gram ganja kering senilai Rp5 juta. Kapolsek Sawangan, Komisaris Saderi mengatakan, pelaku dibekuk saat tengah bertransaksi di sebuah lapak tambal ban di kawasan Sawangan Depok.

"Pelaku mendapatkan barang ini dari kawannya. Saat ini masih kami dalami, karena kurir-nya berhasil kabur," kata Saderi.

Pelaku, nekat menjalankan bisnis haramnya itu lantaran penghasilan sebagai kernet bus miniarta kian hari semakin berkurang karena sepi penumpang.

"Alasannya tentu desakan ekonomi. Lebih jelasnya sedang kami dalami," tambah Saderi.

Tidak ada komentar: