Septiana Ledysia - detikNews
Jakarta - Penyerangan terhadap halte dan bus TransJ
semakin sering dan membuat resah. Selain meningkatkan keamanan,
masyarakat diminta juga ikut mengawasi dan melaporkan jika melihat
pelaku penembakan.
"Kita sudah melakukan pengawasan dengan
memasang CCTV lalu menambah personel untuk memperketat keamanan. Dan
sepertinya sekarang masyarakat juga harus ikut andil dengan melakukan
pengawasan," jelas Kadishub DKI Jakarta Udar Pristono saat berbincang
dengan detikcom, Minggu (9/2/2014) malam.
Udar meminta masyarakat
mencatatat nomor kendaraan ataupun mengingat wajah pelaku penembakan.
Setelah itu melaporkan kejadian ke pihak kepolisian.
"Kan bisa saja jika masyarakat melihat saat kejadian dia memfoto dan memberikan ke kepolisian," jelasnya.
Dengan
kerja sama dari semua pihak, Udar yakin teror penembakan ini bisa
diselesaikan. "Jadi tiga hal tadi yang memang harus ditetapkan
kedepannya. Karena semakin banyaknya orang-orang yang sakit dan iseng,"
imbuh Udar.
Sebuah bus berisi penumpang yang sedang berhenti di
halte Pancoran Barat ditembak hingga kacanya retak. Richo, manajer
operasional Trans Mayapada Bhakti selaku operator bus tersebut
mengatakan, insiden terjadi pada Sabtu (8/2) malam sekitar pukul 23.30
WIB. Para penumpang dan sopir bus bernopol B 7261 IV itu tiba-tiba
mendengar suara tembakan tiga kali.
"Menurut pramudi saya, ada
tiga titik tembakan, tapi diduga peluru senapan angin. Kacanya retak,"
kata Richo lewat fasilitas pasangmata.com, Minggu (9/2/2014).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar