VIVAnews - Media asal Australia, Channel Seven, rencananya akan menayangkan secara eksklusif wawancara dengan mantan ratu mariyuana, Schapelle Leigh Corby, yang kini tengah menjalani masa pembebasan bersyarat, Minggu 2 Maret 2014 mendatang.
Namun, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Amir Syamsuddin, mengaku tidak tahu menahu soal adanya wawancara dengan media Australia itu. Menurutnya, semua wawancara yang dilakukan media apapun kepada Corby harus seizin balai pemasyarakatan (Bapas).
"Silahkan kalau mau ditayangkan, kalau ada wawancara yang bentuknya tidak seizin Bapas itu mempunyai konsekuensi bahwa status dia bisa kemudian dicabut," kata Amir Syamsuddin di kantornya, Jumat 28 Februari 2014.
Amir menegaskan, Kemenkumham tidak pernah mengizinkan Corby dan keluarganya untuk diwawancarai media, termasuk Channel Seven. "Siapa yang kasih izin? Bapas sudah saya pesankan harus dengan sepengetahuan saya," tegasnya.
Sejak awal telah mengingatkan Corby agar tidak melakukan perbuatan yang bisa mengembalikannya ke balik jeruji penjara.
Namun, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Amir Syamsuddin, mengaku tidak tahu menahu soal adanya wawancara dengan media Australia itu. Menurutnya, semua wawancara yang dilakukan media apapun kepada Corby harus seizin balai pemasyarakatan (Bapas).
"Silahkan kalau mau ditayangkan, kalau ada wawancara yang bentuknya tidak seizin Bapas itu mempunyai konsekuensi bahwa status dia bisa kemudian dicabut," kata Amir Syamsuddin di kantornya, Jumat 28 Februari 2014.
Amir menegaskan, Kemenkumham tidak pernah mengizinkan Corby dan keluarganya untuk diwawancarai media, termasuk Channel Seven. "Siapa yang kasih izin? Bapas sudah saya pesankan harus dengan sepengetahuan saya," tegasnya.
Sejak awal telah mengingatkan Corby agar tidak melakukan perbuatan yang bisa mengembalikannya ke balik jeruji penjara.
Sebab, selama menjalani masa pembebasan bersyarat, Corby harus menuruti semua aturan dan dilarang melakukan perbuatan-perbuatan yang bisa meresahkan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar