VIVAnews - Kepolisian
Daerah (Polda) Metro Jaya memperketat pengamanan di sejumlah titik
menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko
Widodo-Jusuf Kalla yang akan digelar pada 20 Oktober 2014. Salah satu
titik penjagaan yang diperketat yaitu di gedung DPR/MPR yang menjadi
tempat pengambilan sumpah jabatan Jokowi-JK.
Namun, Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Unggung Cahyono, menegaskan, seluruh anggota yang diturunkan tidak dibekali dengan senjata api saat melakukan penjagaan.
"Saya tekankan, anggota ada yang dibagi dua, apabila di PHH atau Dalmas, diturunkan mulai satwa anjing, kuda, lalu Brimob. Namun, tidak ada yang bawa senjata," ujar Unggung, Rabu 15 Oktober 2014
Penggunaan senjata api bisa dilakukan, kata Unggung, jika di lapangan para anggotanya dihadapkan pada tindakan anarki. Sebab, penggunaan senjata api juga harus melalui Prosedur Tetap (Protap) Kapolri Nomor 1 Tahun 2010 tentang Penanggulangan Anarkis.
"Kecuali gas air mata, water cannon, dan barrier. Ini pun kami cek satu per satu siapa komandannya. Dan, kami ambil gambarnya," terang Unggung.
Unggung melanjutkan, dalam melakukan pengamanan, anggota kepolisian juga tidak akan menurunkan penembak jitu. Meski begitu, pihaknya akan menindak tegas kepada siapa pun jika nantinya ada yang membuat ricuh suasana.
"Ini kan dalam rangka pelayanan pengamanan, pesta rakyat juga. Kami akan melakukan pengamanan sebagaimana mestinya," ujarnya. (art)
Namun, Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Unggung Cahyono, menegaskan, seluruh anggota yang diturunkan tidak dibekali dengan senjata api saat melakukan penjagaan.
"Saya tekankan, anggota ada yang dibagi dua, apabila di PHH atau Dalmas, diturunkan mulai satwa anjing, kuda, lalu Brimob. Namun, tidak ada yang bawa senjata," ujar Unggung, Rabu 15 Oktober 2014
Penggunaan senjata api bisa dilakukan, kata Unggung, jika di lapangan para anggotanya dihadapkan pada tindakan anarki. Sebab, penggunaan senjata api juga harus melalui Prosedur Tetap (Protap) Kapolri Nomor 1 Tahun 2010 tentang Penanggulangan Anarkis.
"Kecuali gas air mata, water cannon, dan barrier. Ini pun kami cek satu per satu siapa komandannya. Dan, kami ambil gambarnya," terang Unggung.
Unggung melanjutkan, dalam melakukan pengamanan, anggota kepolisian juga tidak akan menurunkan penembak jitu. Meski begitu, pihaknya akan menindak tegas kepada siapa pun jika nantinya ada yang membuat ricuh suasana.
"Ini kan dalam rangka pelayanan pengamanan, pesta rakyat juga. Kami akan melakukan pengamanan sebagaimana mestinya," ujarnya. (art)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar