Andri Haryanto - detikNews
Jakarta - TNI dan Polri merampungkan hasil investigasi
bersama terkait bentrokan yang terjadi (21/9) lalu di Batam. Tidak
berhenti di situ, Polri melanjutkan temuan investigasi dengan memeriksa
anggotanya yang melakukan penembakan terhadap empat anggota TNI.
"Itu
nanti ditindaklanjuti Divisi Propam Polri untuk mengecek secara
berlanjut, apakah itu melanggar atau tidak. Kalau melanggar apakah yang
dilanggar sistem, kode etik atau apa," kata Kadiv Humas polri Irjen
Ronny Franki Sompie saat dihubungi detikcom, Rabu (15/10/2014) dini
hari.
Namun yang pasti, tembakan yang dilakukan perwira Brimob
dalam penggerebekan yang dilakukan di Batam bersama anggota Reskrim
tersebut dilakukan dalam kapasitas penegakan hukum.
"Nanti akan
dilihat secara berimbang, apakah gangguan dalam proses penegakan hukum
tersebut berimbang, membahayakan atau tidak, kalau membahayakan apakah
langkah yang diambil tersebut seimbang atau tidak," papar Ronny.
Menurut
Ronny, dalam pasal 48 Kitab Undang-undang Hukum Pidana disebutkan bahwa
setiap perbuatan pidana yang terdorong karena daya paksa (over macht)
maka tidak dipidana.
"Kalau dia dalam kondisi over macht,
melakukan pembelaan diri, sama saja dengan orang membela diri, tapi
nanti itu dilihat sampai sejauh mana membahayakan anggota," jelas Ronny.
Selain
itu, Propam juga akan memeriksa anggota yang meletuskan senjata namun
secara tidak sengaja juga mengenai anggota TNI di depan Markas Brimob di
Batam, masih dalam rangkaian insiden di lokasi penggerebekan BBM
ilegal.
"Itu juga dievaluasi," kata Ronny.
Soal proses hukum para pelaku
penggelapan BBM bersubsidi, kata Ronny, jalan terus. Saat ini penyidik
menetapkan 5 tersangka dalam kasus itu. Mereka berperan sebagai
pengelola gudang, kasir, penampung dari SPBU, dan pihak yang membeli.
"Ini cuma salah satu kasus, sudah banyak kasus serupa yang diproses hukum," kata Ronny.
Dampak
dari pengungkapan, masyarakat mendapatkan kelancaran kembali BBM
subsidi. "Masyarakat mendapatkan manfaat dari penegakan hukum itu,
distribusi jadi bener, beli BBM subsidi enggak susah," katanya.
Bentrok
TNI dan Polri terjadi di Batam, Kepulauan Riau. Pemicu bentrokan itu
yakni dua anggota TNI yang berjaga di lokasi penimbunan BBM ilegal. Saat
itu Tim Reserse dan Brimob tengah melakukan penggerebekan lokasi
penimbunan BBM ilegal.
Dua oknum TNI ini terkena tembakan
pantulan saat penggerebekan pada September lalu. Rupanya, dua anggota
TNI yang terluka itu memancing anggota yang lain bergerak ke Markas
Brimob. Alhasil, anggota Brimob menyembunyikan sirine bahaya dan
mengeluarkan tembakan yang melukai anggota TNI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar