Andri Haryanto - detikNews
Bandung - Mantan Wali Kota Bekasi yang juga narapidana
korupsi, Mochtar Muhammad, kedapatan berada di Jakarta. Meski Mochtar
mendapatkan asimilasi jelang pembebasan, namun bukan berarti dia dapat
pergi jauh hingga ke Jakarta.
Kepada Divisi Pemasyarakatan Kantor
Wilayah Hukum dan HAM Jabar Giri Purbadi, setiap napi yang mendapatkan
masa asimilasi, mereka sudah diberikan fasilitas rumah. Letaknya tidak
begitu jauh dari komplek Lapas Sukamiskin, yaitu di belakang Lapas.
"Nah
ini kok sampai kemana-mana, apa nyasar, apa petunjuk jalannya yang
salah, itu masih kita selidiki," kata Giri yang juga mantan Kalapas
Sukamiskin ini saat berbincang dengan detikcom, Rabu (29/10/2014).
Pemeriksaan dilakukan terhadap pihak-pihak yang terkait, yaitu Mochtar, petugas pemasyarakatan yang mengawal Mochtar.
"Termasuk
Kalapasnya, sebagai penanggungjawab penuh kan Kalapasnya. Nanti kita
lihat posedurnya seperti apa, apakah diikuti atau bagaimana, ini dalam
pemeriksaan," beber Giri.
Dari laporan yang didapat Giri, Mochtar
saat kedapatan berada di sebuah restoran memang kembali ke Lapas
Sukamiskin. Sesuai aturan, seorang yang mendapat asimilasi harus kembali
ke Lapas.
"Kembali dia ke Lapas, tapi terlambat. Mestinya
kembali itu jam 4 sore. Nah ini ada apa sampai terlambat, siapa yang
kawal, siapa yang bertanggungjawab," ujarnya.
Hasil pemeriksaan yang akan rampung hari ini akan menunjukan siapa yang
diduga melanggar prosedur. "Kalau memang salah ya saya katakan salah,
kalau enggak ya enggak, nanti dilihat dari hasil pemeriksaan," ujar
Giri.
Disinggung apabila dalam pemeriksaan diketahui ada
'transaksi' antara napi dan pengawal, Giri mengatakan hal itu sudah
termasuk pelanggaran berat.
"Itu namanya sudah bablas dan kalau ada unsur transaksi lain lagi persoalannya," tegas Giri.
Pengacara
Mochtar, Sirra Prayuna, membantah klienya keluar tanpa mengikuti
prosedur, Senin (27/10). Menurut Sirra, kliennya ke Jakarta untuk
membeli kompos guna kebutuhan kegiatan sosial.
"Dia itu beli
kompos untuk kegiatan sosialnya. Kan sekarang dia sedang asimilasi,"
kata Sirra saat dikonfirmasi, Rabu (29/10/2014).
Menurut Sirra,
kliennya datang ke Jakarta dengan didampingi sipir penjara. Sehingga
tidak benar jika dikabarkan Mochtar datang ke Jakarta sendirian.
"Dia didampingi sipir pastilah," tegas Sirra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar