Jpnn
JAKARTA
- Tinggal empat hari lagi, Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko
Widodo akan menempati Istana Negara. Bagaimana persiapan Istana Negara
menyambut presiden baru tersebut? Deputi Kesekretariatan Presiden bidang
Administrasi dan Pengelolaan Istana Ottyawati mengaku tak ada persiapan
khusus untuk menyambut kedatangan Jokowi dan keluarganya tersebut.
Hanya dilakukan pembersihan dan
pengecatan kembali bagian-bagian dari kompleks Istana Negara yang
dianggap harus mengalami pembaharuan tampilan.
"Hampir di semua tempat, kita bersihkan
lagi kalau ada yang kotor. Kompleks ini kan komplek presiden, jadi semua
tempat harus kita siapkan untuk digunakan presiden yang baru," kata
Otty di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis, (16/10).
Menurut Otty perubahan dari furniture
maupun fasilitas Istana Negara akan bergantung pada presiden baru yang
menempatinya. Presiden baru, kata dia, juga bisa memilih tempat mana
saja yang ingin ia tempati. Ada beberapa pilihan yaitu Istana Merdeka,
Istana Negara maupun Wisma Negara. Dulunya, kata dia, Presiden Soekarno
dan Presiden Gus Dur memilih tinggal di Istana Merdeka.
Soal barang-barang yang ingin dibawa ke
Istana oleh Jokowi, Otty menyatakan tidak ada larangan khusus. Presiden
bisa membawa apa saja barang pribadinya ke Istana. Seperti Presiden SBY,
kata dia, membawa ratusan bukunya dan menempatkannya dalam sebuah
ruangan khusus di Istana Negara. Ruangan itu dijadikan perpustakaan
pribadi oleh Presiden SBY. Jokowi pun, sambungnya, dapat melakukan hal itu.
Sejauh ini, kata dia, belum ada
koordinasi dengan pihak Jokowi untuk membawa masuk barang-barang
pribadinya sebelum pelantikan 20 Oktober mendatang.
"Beliau (Jokowi) mau tinggal di mana
terserah beliau. Barang kami siapkan apa adanya dulu secara umum
fasilitas. Nanti disesuaikan maunya beliau. Pak SBY dulu dalam
perjalanannya banyak bawa barang-barang pribadinya karena menilai ada
yang kurang baginya," sambung Otty.
Untuk furniture dan dekorasi di Istana
Negara, kata Otty, tidak berubah meski ada pergantian presiden. Tempat
tidur untuk Jokowi, kata dia, juga dipakai yang sama dengan Presiden
SBY. Hanya kasurnya yang diganti. Otty tidak merinci usia tempat tidur
yang dipakai tersebut. Ia hanya menyebut tempat tidur Presiden bermerk
King Koil.
"Kalau kasur kelamaan kan akan keras,
jadi diganti. Tapi selebihnya mah barang lama semua. Biasanya yang
diganti kursi. Tapi mebel lain enggak ada yang diganti. Pokoknya
terserah Presiden berikut maunya seperti apa tinggal disesuaikan,"
sambungnya.
Jokowi berencana, Istana Negara akan
berbentuk terbuka untuk rakyat. Otty mempersilakan kebijakan itu.
Menurutnya itu semua tergantung kenyamanan setiap presiden dan tidak
pernah ada larangan khusus.
"Tergantung. Mungkin gaya kepemimpinan orang-orang kan beda-beda. Menyesuaikan Presidennya saja," tutur Otty.
Sedangkan terkait upacara militer
penyambutan Jokowi oleh Presiden SBY pada 20 Oktober nanti, tutur Otty,
tak ada dekorasi khusus di Istana. "Enggak ada dekorasi khusus. Biasa
aja. Ini enggak kayak dekorasi seperti 17 Agustus," tandas Otty. (flo/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar