BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 28 September 2015

Wapres JK Sebut Kemiskinan Masih Jadi Masalah Padahal MDGs Sudah Hampir Berakhir

Mulya Nur Bilkis - detikNews
Jakarta - Masa Millenium Development Goals (MDGs) akan berakhir tahun ini dan akan berganti dengan Pembangunan Berkelanjutan pada 2030 nantinya. Jelang berakhirnya masa MDGs ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memiliki beberapa catatan mengenai pelaksanaannya di Indonesia.

"MDGs masih menyisakan sejumlah target yang belum berhasil dicapai meskipun banyak kemajuan diraih dalam perjalanannya selama 15 tahun. Masih banyak masalah dan tantangan yang perlu dicarikan solusinya," kata JK dalam KTT Pengesahan Agenda Pembangunan Pasca 2015 di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Sabtu (26/9) waktu setempat.

Menurutnya, beberapa masalah itu yakni ketidaksetaraan dan kemiskinan masih menjadi masalah global hingga kini. Bahkan sejumlah tantangan baru disebutnya muncul seperti masalah kesenjangan energi, infrastruktur, pola konsumsi berlebihan, keterbatasan produksi dan perubahan iklim.

Tiga pesan dalam pidatonya, yakni: 1. pentingnya meningkatkan upaya dan tanggung jawab bersama dalam melaksanakan agenda pembangunan yang baru, 2. capaian Indonesia dalam mencapai target agenda pembangunan global, serta 3. Pentingnya memperkuat kemitraan dalam pencapaian agenda pembangunan global.

Selain itu, pemerintah memiliki target lainnya seperti pengurangan angka anak kurang gizi, penurunan tingkat kematian anak di bawah 5 tahun, dan peningkatan jumlah anak yang menerima pendidikan dasar yang akan segera tercapai pada tahun ini.

JK juga menyinggung kebijakan pengalihan subsidi bahan bakar guna meningkatkan alokasi anggaran pembangunan sosial, antara lain melalui pemberian Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar, sebagai upaya pemerintah Indonesia untuk mencapai target-target tersebut.

Menurutnya, belajar dari pelaksanaan MDGs kemarin, pelaksanaan Agenda 2030 memerlukan kemitraan global yang kuat dan inklusif khususnya seperti pemberian bantuan kepada negara berkembang dan terbelakang dalam mencapai target-target pembangunannya.

"Pelaksanaan Agenda 2030 memerlukan dana, pengetahuan, alih teknologi, dan pembukaan akses pasar yang luas bagi negara-negara berkembang. Semua negara perlu melaksanakan komitmennya, termasuk komitmen negara-negara maju terhadap target pemberian bantuan dana pembangunan (official development assistance/ODA) kepada negara berkembang sebagaimana telah disepakati," tegas JK 

Tidak ada komentar: