BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 22 Juni 2011

KPK Belum Pastikan Waktu Jemput Paksa Nazaruddin

Rachmadin Ismail - detikNews

Jakarta - Rencana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjemput paksa M Nazaruddin dari Singapura belum dilakukan. Berbagai persiapan masih digodok tim penyidik, namun belum sampai pembahasan di tingkat pimpinan.

"Belum ada. Belum sempat kita bahas karena pimpinan belum lengkap," kata Wakil Ketua KPK Haryono Umar saat dihubungi detikcom, Selasa (21/6/2011).

Menurut Haryono, beberapa pimpinan saat ini masih ada tugas di luar kota. Namun dia menjamin, upaya untuk menghadirkan mantan bendahara umum Demokrat itu akan terus diupayakan tim penyidik.

Tidak hanya itu, pengembangan kasus Kemenpora dan penyelidikan kasus proyek di Kemendiknas masih bisa dicari dari kesaksian pihak lain. Barang bukti dari hasil penggeledahan juga bisa dimanfaatkan untuk memperjelas dugaan korupsi dalam dua kasus tersebut.

"Akan kita upayakan terus. Sama seperti Nunun kemarin diminta hadir. Ini karena berada di luar negeri, itu jadi masalah yurisdiksi di luar negeri," kata Haryono.

Seperti diberitakan, Nazaruddin sudah dua kali mangkir dari panggilan KPK. Janjinya untuk menghadirkan pengacara guna melayangkan surat keterangan sakit, juga tidak dia penuhi.

Panggilan kedua Nazaruddin tersebut dilayangkan karena yang bersangkutan mangkir pada panggilan pertamanya, Senin (13/6). Pada panggilan kasus pembangunan wisma atlet hari Kamis (16/6/2011), dia juga tak datang.

Ia dituding sebagai atasan dari Mindo Rosalina Manulang, salah satu tersangka kasus itu, Mindo disebut-sebut diperintahkan oleh Nazaruddin untuk melakukan transaksi suap.

Pada Jumat dua pekan lalu, Nazaruddin juga mangkir dari panggilan KPK. Pada saat itu dia dipanggil terkait penyelidikan kasus pengadaan barang dalam rangka revitalisasi sarana dan prasarana di Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidik, Kemendiknas pada 2007.
 

Tidak ada komentar: