VIVAnews - Gita Wirjawan kembali menegaskan, mundurnya dia sebagai Menteri Perdagangan RI untuk fokus di kancah Konvensi capres Partai Demokrat dan tidak terkait dengan isu impor beras Vietnam.
Disampaikan Gita dalam perbincangan dengan tvOne pada Jumat petang, 31 Januari 2014, bahwa dirinya menghormati demokrasi dan siapa saja yang meliki opini terkait dengan isu impor beras Vietnam.
"Tapi saya menggarisbawahi, bahwa Kemendag akan mampu menyikapi permasalahan ini," katanya.
Ditambahkan Gita, tidak menutup kemungkinan bila beras impor asal Vietnam itu memang ada di pasaran, dipastikan masuk melalui pelabuhan-pelabuhan tikus yang sulit dideteksi.
"Tidak menutup kemungkinan kalau berasnya ada dan datang dari luar, ini dari pelabuhan tikus yang sulit dideteksi. Tapi saya yakin Kemendag mampu menyikapi dan mampu mencabut izin importir yang nakal," katanya.
Seperti diketahui, kasus beras impor Vietnam mulai mengemuka ketika Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, melakukan inspeksi mendadak bersama Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, dan Menteri Pertanian, Suswono, di Pasar Induk Beras Cipinang, pada pada Rabu, 22 Januari 2014.
Di sana, Hatta didatangi pedagang beras yang protes akan keberadaan beras Vietnam medium. Padahal beras yang bisa masuk ke Indonesia hanyalah beras khusus, bukan beras medium.
Pada Minggu, 26 Januari 2014, Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) mengeluarkan rilis bahwa Beras Vietnam yang membanjiri Pasar Induk Cipinang tersebut bukan berasal dari penyelundupan, namun benar-benar diimpor melalui Tanjung Priok dan Belawan. Ada izin dari Kemendag (Kementerian Perdagangan).
Dalam rilis tersebut, tercatat ada 83 kali importasi beras dengan total 16.900 ton. Selain itu, importasi beras ini dilakukan oleh 58 importir dan disertai dengan Surat Perizinan Impor (SPI) dari Kementerian Perdagangan. Beras yang diimpor itu berkode HS 1006.30.99.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar