BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 10 Februari 2014

Ini Pesan SBY Sebagai Sahabat Pers

INILAH.COM, Bengkulu - Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan salam perpisahan saat sambutan acara puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2014, di Benteng Marlborough, Bengkulu, Minggu (9/2/2014).

SBY mengatakan, tahun ini kesempatan terakhirnya dalam kapasitas sebagai Presiden Indonesia pada acara HPN yang diselenggarakan di Provinsi Bengkulu.

"Harapan saya tidak terlalu banyak karena ini tahun ke-10 menghadiri HPN, dan sudah semua saya sampaikan. Yang terpenting turut mencerdaskan kehidupan bangsa" ujarnya, Minggu (9/2/2014)

Menurutnya, pers memahami pembatasan hak seseorang. Kalau ada yang dirugikan, pers juga sudah tahu untuk memberikan hak jawab, lalu apabila ada pelanggaran hukum seperti warga negara lain insan pers juga tidak kebal hukum.

"Karena sama kedudukannya didepan hukum. Insan pers sudah amat sangat mengetahui hal esensial seperti itu, sehingga tak perlu diurai semua," jelas ketua umum Partai Demokrat.

Di samping itu, SBY mengakui itikad baik pemberitaan pers sebagaimana sesuai dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

"Kemudian, semangat anti fitnah. Kemerdekaan pers pupuk demokrasi," ujarnya.

SBY melanjutkan, kemerdekaan pers harus memiliki daya kritis jangan semua isu ditelan. Sehingga perlu dikritisi semua isu tersebut, benar atau salah.

"Oleh karena itu, diperlukan kebersamaan kita untuk seperti apa yang harus disampaikan kepada masyarakata luas," pungkasnya

SBY menambahkan, yang favorite pada hari pers ini yakni menyangkut hegemoni bisnis pemodal. Hegemoni dan kontrol dari kekuasaan terhadap demokrasi itu buruk, sama buruknya seperti hegemoni dan kontrol pemilik modal pers yang melebihi kepatutannya.

"Itulah saya punya kewajiban sebagai sahabat pers menyampaikan kesempatan yang baik ini," tandasnya. [ton]

Tidak ada komentar: