INILAH.COM, Kongo - Penempatan pasukan Tentara Nasional
Indonesia (TNI) di daerah endemis malaria seperti Kongo-Afrika dalam
waktu lama sangat memungkinkan terkena malaria. Hal ini akan
mempengaruhi kondisi kesehatan dan kesiapan Pasukan Garuda dalam
melaksanakan misi perdamaian.
Untuk itu, diperlukan
suatu program pencegahan malaria berupa preventive medicine, salah
satunya adalah dengan memberikan obat Mefloquine.
Sebanyak 175
prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-K/MONUSCO,
terdiri dari TNI AD 148 orang, TNI AL 18 orang, TNI AU 5 orang, empat
personel dari Mabes TNI, menerima pemberian obat Mefloquine dari Tim
Kesehatan Satgas Kizi TNI di Bumi Nusantara Camp, Dungu, Kongo, Minggu
(2/2/2014).
Demikian keterangan dari Puspen TNI di Jakarta, Senin
(3/2/2014). Disebutkan, dalam setiap pemberian dan pelaksanaan minum
obat dilakukan secara serentak oleh seluruh personel Kontingen Garuda
yang berkumpul di lapangan apel, kemudian dokter dan tim kesehatan
Satgas Kizi TNI membagikan obat satu per satu kepada personel Kontingen
Garuda.
Pemberian dan peminuman obat secara langsung diawasi oleh
Komandan Satgas (Dansatgas) Konga XX-K/MONUSCO Mayor Czi Nurdihin Adi
Nugroho.
"Kegiatan ini dipandang perlu mengingat malaria
merupakan penyakit endemis di Afrika sehingga memerlukan perhatian
sangat serius, peminuman dan pemberian obat dengan cara demikian
diharapkan dapat mencegah penyakit malaria," kata Mayor Czi Nurdihin
sebagaimana dikutip Puspen TNI tersebut.
Dansatgas Konga
XX-K/MONUSCO Mayor Czi Nurdihin juga mengatakan selain pemberian obat
mefloquine untuk pencegahan malaria, tim kesehatan Satgas Kizi TNI juga
melakukan upaya preventif lainnya seperti fogging setiap dua minggu
sekali.
"Pemasangan kelambu setiap saat tidur, pemakaian
repellent atau lotion antinyamuk, penanaman pohon sereh, pengendalian
vector secara biologis dan kimia, serta senantiasa menjaga kebersihan
sanitasi lingkungan," tutur dia. [yeh]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar