Pada kunjungan hari ke tiga sekaligus mengakhiri kunjungan kerja ke Jawa Barat dan Jawa Tengah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono dan para menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H dengan Tema " Dengan Maulid Nabi Kita Perkokoh Persatuan, Kesatuan dan Keutuhan NKRI" di Gedung "Kanzus Sholawat", di Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (5/2) siang.
Dalam kesempatan itu, Presiden SBY menyinggung mengenai terjadinya bencana di sejumlah daerah di tanah air. Presiden mengatakan, sebenarnya di seluruh dunia sedang terjadi bencana alam. Ia menyebutkan, banjir juga terjadi di Eropa, di Asia, di Amerika Latin, dan banyak lagi negara-negara yang lain. Selain itu, kebakaran hutan terjadi di Australia, dan badai salju terjadi di Amerika dan di Eropa.
“Allah sedang menguji umat manusia, apakah kita pandai merawat alam kita, menjaga kelestarian alam kita. Karena kalau kita pandai dan arif menjaga alam kita tentu kita bisa mengurangi bencana yang ada,” tutur Presiden SBY.
Untuk itu, Presiden SBY mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergandengan tangan dalam mengatasi bencana alam yang melanda bangsa Indonesia. "Marilah kita bergandengan tangan untuk mengatasi masalah ini, di Sumatera Utara Masih ada Bencana Letusan Gunung Sinabung, diJambi dan Bengkulu, di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur banjir, demikian juga di Sulawesi, Maluku semua sedang mengatasi masalah ini, Pemerintah Pusat tentu memberikan bantuan sepenuhnya, namun itu semua diperlukan kebersamaan diantara kita masyarakat masyarakat luas " kata Presiden.
Presiden berharap kita bisa mengatasi bencana ini, dan kemudian kita melanjutkan pembangunan di berbagai bidang untuk hari esok yang lebih baik.
Sumpah Habib Muhammad Lutfi
Pada kesempatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu, ulama kenamaan Habib Muhammad Lutfi bin Yahya mengajak para santri dan warga Pekolangan yang hadir untuk menegakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan bersatu membangun bangsa.
Habib Muhammad Lutfi bin Yahya mengajak para hadirin bersumpah untuk sepakat mempertahankan NKRI. "Demi Allah, Saya Bangsa Indonesia, Bersumpah akan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan akan menepis segala sesuatu yang akan menggoyahkan Kekuatan NKRI," kata Habib Muhammad Lutfi yang diikuti oleh semua hadirin di acara tersebut.
Habib Muhammad Lutfi bin Yahta juga mengajak seluruh santri dan warga Pekalongan untuk menghantarkan Presiden SBY sampai akhir masa tugasnya. Ajakan ini langsung disambut dengan teriakan para hadirin, “ Setujuuu”.
Menanggapi hal itu, Presiden SBY mengatakan, bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, tanah airnya luas, sejarah dan peradabannya tinggi. Bangsa Indonesia juga memiliki potensi yang juga besar, tahun-tahun terakhir dunia mengakui kemajuan kita. Oleh karena itu, Presiden SBY mengajak semua pihak untuk mewujudkan cita-cita para pendiri Republik Indonesia, suatu saat di abad 21 ini benar-benar bisa menjadi bangsa yang maju, adil, dan makmur.
“Kalau bangsa lain bisa, bangsa Indonesia harus bisa. Kalau bangsa lain bisa maju, Indonesia bisa maju. Kalau bangsa lain bersatu membangun negerinya dan sukses, Indonesia juga bisa bersatu membangun negeri kita dan insya Allah sukses,” pungkas Presiden SBY.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pekalongan, Jateng itu, juga dihadiri oleh Menteri Agama Suryadharma Ali, Mensesneg Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Sosial Salim Sagaf Al Jufri, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Hilmi Faishal, Panglima TNI Jendral Moeldoko, Kapolri Jendral Sutarman, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Seusai menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhamamd SAW, Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono serta para menteri meninggalkan kota Pekalongan untuk kembali ke Jakarta, dengan menggunakan angkutan kereta api. (KUN/SA/Humas Setkab/ES)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar