VIVAnews - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yogyakarta sudah mengumpulkan sediktnya 648 ton abu vulkanik sejak Senin hingga Kamis pagi 20 Februari 2014. Abu ini berasal dari Gunung Kelud Jawa Timur yang erupsi, Kamis malam 13 Februari lalu.
Abu dan pasir itu kemudian dikumpulkan dalam karung-karung sejak pencanangan Jogja Bersih oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
"Selain dari BPBD, ada juga dari Dinas Pekerjaan Umum, Badan Lingkungan Hidup di masing-masing kota dan kabupaten. Kemungkinan jumlahnya akan lebih banyak lagi," kata Danang Samsurizal, Manager Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD DIY kepadaVIVAnews.
BPBD DIY menyiapkan setiap harinya 6 truk untuk mengangkut karung berisi pasir. Setiap satu truk bekerja 4 kali. "Saat ini karung-karung tersebut ditempatkan di parkir GOR Amongrogo. Selanjutnya akan dikirim ke tempat yang pengurukan tanah," kata Danang.
Dia mengakui, masih banyak karung-karung yang belum dievakuasi dari pemukiman warga. Saat ini, pemerintah memang memprioritaskan rumah sakit, pasar, sekolah, dan fasilitas umum lainnya.
"Jika semua sudah selesai, kami akan ambil yang di jalan-jalan. Sementara kawasan pemukiman silakan hubungi BPBD setempat," imbuh Danang.
Ia menjelaskan, selain BPBD DIY, masing-masing pemerintah kota dan kabupaten juga telah memiliki truk untuk mengangkut karung abu. "Kami menyiapkan 100 ribu karung yang telah dibagikan ke kota dan kabupaten. Jika ada warga yang membutuhkan bisa datang ke BPBD setempat. Selain karung juga kami siapkan alat seperti masker, pacul, dan sekop.
Untuk mengambil karung-karung tersebut, BPBD DIY dibantu sedikitnya 100 relawan dari unsur masyarakat dan mahasiswa. "Kami berharap secepatnya semua karung abu bisa diambil. Harapan kami semua masyarakat bisa membantu," kata Danang. (adi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar