BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 20 Juni 2011

Sosok Seperti Almarhum Rudy Satrio yang Pantas Pimpin KPK

Irwan Nugroho - detikNews

 Berpulangnya Profesor Rudy Satriyo menimbulkan duka mendalam tak hanya bagi para kerabat, melainkan bagi dunia hukum di Indonesia. Pribadi seperti pengajar di Universitas Indonesia (UI) itulah yang diharapkan mampu mengawal penegakan hukum ke arah yang benar.

Bahkan, sosok seperti Rudy Satrio yang dinilai pantas menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sayang, pria asal Kediri, Jawa Timur, tersebut, meninggal dunia di usia yang relatif masih muda, 53 tahun.

"Salah satunya yang cocok dijemput bola yang baru meninggal hari ini, Pak Rudy Satriyo. Saya bersahabat lama dan kaget sekali karena tiba-tiba, sakitnya lama, meninggal dalam usia muda," kata anggota Komisi III DPR, Gayus Lumbuun.

Hal itu dikatakan dia usai diskusi bertajuk 'Mencari Pimpinan KPK yang Berani' di Restoran Bumbu Desa, Jl Raya Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (19/6/2011).

Menurut politikus PDIP tersebut, Panitia Seleksi Pimpinan KPK seharusnya tidak cuma menunggu orang yang mengirim lamaran. Pansel harus jemput bola untuk mencari figur-figur yang berkualitas yang mampu memmimpin KPK.

"Alangkah lebih baik kalau ada inisitatif untuk jemput bola, karena banyak ahli, banyak orang yang tepat itu sungkan untuk melamar. KPK bukan pekerjaan yang harus melamar, mendaftar-daftar. Tapi ini pengabdian. Jadi orang diharapkan bergabung. Di kampus-kampus masih banyak" imbuh Gayus.

Rudy lahir 2 November 1958. Almarhum dikenal sebagai pengamat hukum pidana yang kritis. Dia misalnya mengusulkan agar hukuman bagi pemerkosa diperberat menjadi seumur hidup dan juga melihat kasus Gayus Tambunan sebagai potret buruknya hukum Tanah Air.

Selamat jalan, Pak Rudy!

Tidak ada komentar: