VIVAnews – Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, menyatakan belum diajak berdialog dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal rencana reshuffle atau perombakan kabinet.
“Belum. Kita tunggu saja keputusan beliau nanti seperti apa,” kata Muhaimin usai rapat kerja dengan Komisi IX di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 26 September 2011. Ketua Umum PKB itu memilih untuk tidak berkomentar banyak soal rencana reshuffle kabinet.
Menurutnya, terserah Presiden hendak merombak kabinet seperti apa, karena dialah yang mempunyai hak penuh untuk melakukannya. Muhaimin menyatakan, lebih baik ia menunggu keputusan resmi Presiden sebagai pihak yang menilai kinerja pembantu-pembantunya di pemerintahan.
Pria yang akrab disapa Cak Imin itu menyerahkan semuanya kepada Presiden, termasuk apabila jajaran kabinet baru nantinya akan lebih banyak diisi oleh kalangan profesional, dengan mengurangi jatah pos bagi para politisi atau pengganti parpol.
Terlepas dari soal reshuffle, Muhaimin mengaku cukup senang dengan hasil evaluasi Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) terhadap kinerjanya di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
“Hasilnya bagus. Kalau lihat hasil penilaian dari UKP4 sih bagus,” kata Muhaimin. Terkait hasil survei LSI yang menyebutkan kasus korupsi di kementerian telah menurunkan kepuasan publik terhadap pemerintah, Muhaimin menjadikan hal itu sebagai masukan untuk memperbaiki performa Kemenakertrans yang saat ini dilanda kasus suap.
“Makanya saya melakukan konsolidasi terus-menerus. Hal ini kami jadikan momentum untuk perbaikan total,” ujar Muhaimin. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar