Anwar Khumaini - detikNews
Jakarta - Saat isu reshuffle kencang berhembus, banyak pihak yang meminta kepada Presiden SBY baik secara langsung atau tidak langsung meminta jabatan menteri. SBY mengaku tidak melarang keinginan tersebut, tapi tidak bagus mengganti kabinet dengan alasan yang tidak jelas.
"Saya tahu banyak yang akan jadi menteri, banyak yang sampaikan minatnya pada saya baik langsung atau pun tidak langsung. Itu tidak dilarang tetapi tentu tidak baik kalau kita berpikiran bongkar habis dan yang penting gantian padahal tujuan tidak jelas," kata Presiden SBY saat memberikan sambutan dalam pembukaan Munas Tarbiyah Islamiyah di Jambi, Kamis (22/9/2011) malam.
Setiap pergantian kabinet menurut SBY harus ada alasan yang tepat, dan sesuai dengan aturan main. SBY pun meminta maaf jika banyak yang kecewa karena permintaan untuk jadi menteri tidak dikabulkan.
"Setiap penataan kabinet mesti ada alasan, kriteria dan aturan mainnya. Saya harus minta maaf bila nanti banyak yang kecewa kalau keinginannya tidak terpenuhi," tutur SBY.
SBY bercerita, hingga saat ini dirinya masih merasakan kemarahan sejumlah sahabat, yang dulunya ingin menjadi menteri. Tetapi karena kursi yang ada terbatas, akhirnya mereka tidak terpilih.
"Saya masih rasakan kemarahan dari sejumlah sahabat, ingin bergabung ke dalam kabinet, tetapi terbatas tempat yang tersedia, menyusun kabinet akhir 2009, tentu tidak berati sahabat yang tidak bisa di kabinet tidak miliki integritas. Tapi tempat di kabinet ada batasnya, saya mohon pengetian," harap kakek Almira Tunggadewi ini.
"Dengan demikian, kabinet bisa terus lanjutkan tugas efektif menuju 2014. Terbuka kompetisi di antara calon pemimpin dan doakan para calon pemimpin itu bisa berkompetisi dengan baik," tutup SBY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar