VIVAnews -- Selalu maju ke depan membela partainya yang sedang diserang, politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul tiba-tiba mengancam akan mundur, jika koleganya tak menerima caranya berpolitik.
Yang kemudian muncul adalah spekulasi, ke mana "Si Poltak" akan berlabuh, apakah bakal kembali ke tempatnya yang lama, Partai Golkar.
Menanggapi ribut-ribut soal Ruhut, politisi Partai Golkar, Nurul Arifin mengatakan, sebaiknya Ruhut lebih konsisten terhadap pilihannya menjadi kader Demokrat untuk membesarkan partainya.
Yang kemudian muncul adalah spekulasi, ke mana "Si Poltak" akan berlabuh, apakah bakal kembali ke tempatnya yang lama, Partai Golkar.
Menanggapi ribut-ribut soal Ruhut, politisi Partai Golkar, Nurul Arifin mengatakan, sebaiknya Ruhut lebih konsisten terhadap pilihannya menjadi kader Demokrat untuk membesarkan partainya.
"Jika dia berpindah-pindah terus, maka sulit untuk menjadi besar dan harus selalu memulai dari titik nol. Masalah loyalitas dan dedikasi, adalah nilai yang penting bagi seorang politisi," kata Nurul Arifin saat dihubungi, Rabu 21 Desember 2011.
Nurul mengatakan, setiap politisi memiliki kekhasan, termasuk Ruhut. Sehingga, bagi politisi yang terpenting adalah kinerjanya.
Bagaimana jika Ruhut kembali ke Golkar?
"Rasanya Bang Ruhut-nya yang ogah kembali pulang. Dia sudah menemukan rumah kedua yang lebih nyaman," kata Nurul.
Sebelumnya, Ruhut mengancam keluar karena ada oknum di Demokrat yang merendahkan dia dan menganggap Ruhut sebagai batu ganjalan.
Ruhut menyampaikan, dia masuk Demokrat karena menyukai cara berpolitik pendiri Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. "Kan saya setia dan loyal sama SBY, kalau kepada Demokrat saya nggak," kata Ruhut ketika dihubungi, Selasa 20 Desember 2011.
Mantan politikus Partai Golkar itu mengatakan, partai harus menerima cara berpolitik dia, dan yang bisa menerima cara berpolitik Ruhut adalah SBY.
"Contohnya, beberapa orang di dewan pengawas yang membuat saya nggak semangat," kata dia. Namun, Ruhut tak mengatakan secara spesifik siapa orang yang telah merendahkan dirinya itu. (umi)
Nurul mengatakan, setiap politisi memiliki kekhasan, termasuk Ruhut. Sehingga, bagi politisi yang terpenting adalah kinerjanya.
Bagaimana jika Ruhut kembali ke Golkar?
"Rasanya Bang Ruhut-nya yang ogah kembali pulang. Dia sudah menemukan rumah kedua yang lebih nyaman," kata Nurul.
Sebelumnya, Ruhut mengancam keluar karena ada oknum di Demokrat yang merendahkan dia dan menganggap Ruhut sebagai batu ganjalan.
Ruhut menyampaikan, dia masuk Demokrat karena menyukai cara berpolitik pendiri Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. "Kan saya setia dan loyal sama SBY, kalau kepada Demokrat saya nggak," kata Ruhut ketika dihubungi, Selasa 20 Desember 2011.
Mantan politikus Partai Golkar itu mengatakan, partai harus menerima cara berpolitik dia, dan yang bisa menerima cara berpolitik Ruhut adalah SBY.
"Contohnya, beberapa orang di dewan pengawas yang membuat saya nggak semangat," kata dia. Namun, Ruhut tak mengatakan secara spesifik siapa orang yang telah merendahkan dirinya itu. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar