BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Sabtu, 15 Februari 2014

Pedagang: Tiga Bulan di Blok G Tanah Abang, Hanya 8 Baju Terjual

VIVAnews - Sejak Pasar Tanah Abang Blok G diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, tak ada peningkatan berarti pengunjung di pasar itu. Bahkan saat ini kondisinya makin parah, pengunjung sepi dan pedagang mulai menutup kiosnya.

Meski demikian, ada juga pedagang yang masih bertahan berjualan walaupun pendapatannya sangat minim. Mereka yang bertahan juga harus rela berjualan di dua tempat, yakni pagi hari di Pasar Tanah Abang, sedangkan malam harinya berjualan di kawasan Monas.

Salah satu contohnya Andi (33), penjual pakaian, yang sudah berjualan selama tiga bulan di Blok G. Dia mengaku jika pendapatannya turun drastis.

"Kalau di sini (Blok G) sepi, pengunjung saja tidak ada. Kalau mau makan ya kami harus kreatif jadi jualan di Monas pada malam hari," kata Andi, Rabu 20 November 2013.

Andi menuturkan, selama berjualan, baru delapan potong pakaian yang terjual. Dengan demikian, dia harus menjual barang dagangannya di tempat lain. "Kalau di Monas bayar Rp5 ribu, tapi dagangan saya laku satu lusin," ucap dia.

Dia menambahkan, keuntungan saat menjadi pedagang kaki lima di Tanah Abang dengan berjualan di Blok G sangat jauh berbeda. Saat jadi PKL, per hari omsetnya bisa mencapai Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Tetapi setelah pindah ke Blok G penghasilannya turun hingga nol rupiah.

"Kalau bisa dibilang kami ini merintis lagi dari awal. Coba saja bayangkan selama berjualan tiga bulan di sini hanya terjual delapan potong," katanya.

Berdasarkan pantauan VIVAnews, suasana di lantai 3 Pasar Tanah Abang Blok G terlihat hampir semua kios semua terisi. Namun tak ada pengunjung. Pembeli hanya ramai di lantai satu dan lantai dua saja.

VIVAnews  juga berkeliling di Pasar itu dan menyempatkan berbincang dengan pedang. Selama dua jam, baru terlihat satu orang pengunjung yang datang untuk membeli daster seharga Rp30 ribu.

Tidak ada komentar: