BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 09 Oktober 2014

Kapolri: Jaringan Teroris Bima Terkait Kelompok Santoso

VIVAnews - Kepala Kepolisian Jenderal Sutarman dalam kunjungannya di Markas Kepolisian Resor Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu 8 Oktober 2014, mengingatkan jajarannya terus memberikan perhatian pada aktivitas gerakan radikal.

Menurutnya, 4 tersangka teroris yang ditangkap Detasemen khusus 88 anti teror beberapa waktu lalu di Bima dan Dompu, salah satunya merupakan pelaku penembakan perwira Polri di daerah tersebut.

"Memang ada hubungannya terhadap 3 aksi penembakan di Bima dengan 4 teroris yang kita tangkap di Bima dan Dompu. Teroris ini ada link up nya dengan kelompok Santoso di Poso," ujarnya.

Sutarman mengatakan perkembangan teroris di Indonesia terkait jaringan yang didapati di NTB, petugas telah menangkap 2 warga asing yang diduga akan menyebarkan kegiatan radikal. Warga asing itu diketahui dari passportnya merupakan warga negara Turki.

Sebelumnya, Sutarman mengungkapkan terpantau 9 orang terduga teroris yang akan memasuki wilayah Indonesia. Empat diantaranya merupakan warga negara asing, yang 2 diantaranya tidak berhasil terdata karena penangkapan terduga teroris lainnya.

"Dari paspornya dapat diketahui diantaranya merupakan warga Turki, setelah dilakukan pemeriksaan mendalam kami curigai mereka akan bergabung dan melakukan kegiatan terorisme di Indonesia karenanya kita tangkap," ungkap dia.

Jenderal berbintang empat ini berharap, penegakan hukum dapat menjadi benteng terkuat dalam menyelesaikan permasalahan teror. Menurutnya, persoalan yang paling utama itu terdapat pada bagaimana seluruh elemen terkait baik instansi negara, kepolisian, tokoh agama, dan masyarakat, dapat memberikan pencegahan terhadap aksi terorisme tersebut.

"Mari kita bersama-sama saling mengingatkan untuk tidak melakukan kegiatan yang menggunakan sarana bom, serta alat-alat terlarang lainnya seperti senjata api dan amunisi dalam rangka mencapai tujuan," kata dia.

Selain itu ia juga menegaskan, agar masyarakat tidak ragu untuk memberikan informasi kepada kepolisian. Apabila diketahui terdapat adanya kegiatan yang bersifat penghasutan hingga menyebarkan teror.

Polisi akan memberikan jaminan keselamatan atas setiap informasi yang masyarakat berikan. (ita)

Tidak ada komentar: