Jakarta (ANTARA News) - Mantan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan
mengungkapkan bahwa pekerjaan yang akan dilakukannya setelah melepaskan
jabatan tertinggi di perseroan tersebut adalah agar ia bisa
berkontribusi untuk sektor energi nasional.
"Harapan saya, apa yang saya kerjakan di Harvard bisa jadi masukan
yang baik untuk sektor energi, di masa akan datang, di masa Presiden
Jokowi," kata Karen dalam silaturahmi bersama awak media di Jakarta,
Senin.
Mantan orang nomor satu di Pertamina itu menjelaskan ia akan mengisi
seminar kepada para anggota dekan energi di Harvard Kennedy School,
Amerika Serikat.
Dijelaskan Karen, anggota dekan Harvard Kennedy School adalah
orang-orang penting dari seluruh dunia seperti mantan Presiden Direktur
PT Medco Energy, hingga pejabat Gedung Putih.
Para anggota dekan bisa memberikan seminar sesuai dengan topik tertentu setiap bulannya.
"Topiknya soal potret energi dunia. Bagaimana misalnya keseimbangan
harga LNG dunia. Juga apa pengaruhnya terhadap harga di Indonesia,"
katanya.
Meski mengaku ingin berkontribusi terhadap sektor energi, Karen
mengaku tidak terbersit niatan bisa terpilih menjadi kandidat Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"No comment. Saya rasa masih banyak yang baik untuk itu (Menteri
ESDM). Keinginan saya ingin pelajari sektor energi di luar negeri
seperti apa," ujarnya.
Ia juga mengaku tidak ingin mengomentari pimpinan baru Pertamina, baik yang sementara atau yang definitif nanti.
Menurut dia, perseroan sudah memiliki pemetaan ("road map")
tersendiri dan percaya dewan komisaris pasti memilihnya dengan
pertimbangan matang.
"Saya yakin Pertamina sudah punya road map memilih siapapun yang mengerti Pertamina sesuai road map 2025," katanya.
Karen Agustiawan resmi mengundurkan diri sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) pada 1 Oktober 2014.
Posisinya
kini ditempati oleh Muhamad Husen yang menjabat ganda sebagai Pelaksana
Tugas Dirut Pertamina juga sebagai Direktur Hulu Pertamina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar