Pengungsi hanya menggunakan tikar, sedangkan kondisinya sangat dingin.
VIVAnews - Pengungsi Gunung Dieng yang saat ini berada di tempat penampungan membutuhkan tambahan sandang dan peralatan tidur. Sebab, lokasi pengungsian yang berada di pegunungan sangat dingin, dan peralatan tidur yang ada hanya guling dan tikar.
Menurut Kepala Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banjarnegara, Edi Purwanto, kondisi siaga ini diperkirakan memakan waktu lama, setidaknya bisa mencapai sepekan lebih, sehingga pengungsi membutuhkan uluran tangan dari sukarelawan. "Untuk konsumsi hingga saat ini masih mencukupi, namun bila untuk sepekan jelas tidak mencukupi," ujarnya saat dihubungi VIVAnews.com melalui sambungan telepon, Selasa malam, 31 Mei 2011.
Lebih lanjut dia menjelaskan, lokasi pengungsian saat ini sudah ditambah yakni di Sekolah Menengah Atas (SMA) Batur dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Batur. "Sebelumnya lokasi pengungsian berada di rumah-rumah penduduk, rumah keluarga, dan masjid," katanya.
Terkait dengan bau belerang yang dikabarkan semakin meningkat dan meluas, saat ini sudah semakin berkurang. Menurutnya, lokasi posko yang berjarak sekitar tiga kilometer dari kawah sudah tidak tercium bau belerang lagi. "Kemarin sempat tercium tetapi hari ini sudah tidak," ungkapnya.
Belum ada penambahan lokasi evakuasi hingga saat ini. Sejak tadi pagi, pihaknya telah mengevakuasi tiga dusun yakni dusun Simbar, Serang dan Sumber Wetan (Sumber Timur).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar