"Tidak perlu dilayani apa yang dikatakan Ruhut, namun terkadang saya juga terpancing."
VIVAnews - Gara-gara dikabarkan melaporkan Muhammad Nazaruddin ke Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD terlihat perseteruan dengan politisi Demokrat, Ruhut Sitompul.
Dua tokoh ini saling lempar pertanyaan dan sindiran. Salah satunya, Mahfud MD menyebut Ruhut 'pelawak'. Namun, gara-gara ini, mantan politisi PKB itu malah diprotes pelawak sungguhan.
"Saya mendapat protes dari Doyok anggota group Srimulat yang mendukung langkah saya," kata Mahfud MD dalam acara Pelantikan dan Rapat Pengurus Ikatan Keluarga Alumni UII, DPW DIY, Sabtu, 28 Mei 2011
Kata dia, Doyok tak terima disamakan dengan Ruhut. Dijelaskan dia, pernyataannya bahwa Ruhut 'pelawak', diartikan, apa yang dikatakan Ruhut akan hilang manakala orang terbangun dari tidur. "Jadi tidak perlu dilayani apa yang dikatakan Ruhut, namun terkadang saya juga terpancing," tandasnya sambil tersenyum.
Sebelumnya, Ruhut Sitompul, menuduh Mahfud MD mencari popularitas terkait laporannya kepada Susilo Bambang Yudhoyono soal Nazaruddin. Mahfud melaporkan Nazaruddin atas kasus pemberian uang sejumlah SG$120 ribu kepada Sekretaris Jenderal MK Janedjri M Gaffar.
"Masak numpang popularitas sama Nazaruddin. Jangan cari forum untuk jadi calon presiden Pemilu 2014," kata Ruhut. Anggota Komisi III DPR itu terang-terangan mencurigai motivasi Mahfud melapor ke SBY. "Kita kan negara hukum. Kenapa Mahfud tidak lapor polisi, jaksa, KPK? Apalagi Mahfud adalah Ketua MK dan profesor di bidang hukum," cecar Ruhut.
Mahfud menaggapi tudingan Ruhut itu dengan santai. "Saya tidak sebodoh Ruhut," kata Mahfud dalam pesan tertulisnya kepada VIVAnews, Sabtu, 21 Mei 2011. "Sebaiknya Ruhut bertanya langsung kepada Pak SBY, kenapa saya melaporkan kasus yang melibatkan Nazaruddin itu kepada Pak SBY," imbuhnya Laporan: Juna Sanbawa | DIY (adi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar