BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 12 September 2011

Kiai Hasyim : Imin Harus Tanggung Jawab

INILAH.COM, JAKARTA- Kasus korupsi yang menerpa Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) merembet ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pasalnya, kasus yang semula menyeret Menaker, Muhaimin Iskandar yang juga Ketua Umum PKB juga menyeret sejumlah kader PKB lainnya.
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi pun meminta Muhaimin bertanggungjawab karena sebagai Menaker, dirinya juga identik dengan PKB.
"Kalau kemudian ada dampak psychopolitis terhadap PKB dan massanya, tentu merupakan hal yang tak terelakkan, karena Muhaimain adalah Ketua Umum PKB . Dia harus bertanggungjawab," kata KH Hasyim Muzadi di Jakarta kemarin (11/9).

Terungkapnya kasus itu, menurutnya, memang membuat posisi Muhaimin di PKB rawan. Apalagi selama ini, Muhaimin dinilai banyak mendepak kader-kader PKB yang potensial untuk memuluskan dirinya menjadi Ketua Umum. Dukungan internal terhadap Muhaimin pun menjadi goyang

"Dukungan PKB sendiri terhdap Muhaimin belakangan ini rentan karena seringnya Muhaimin menggusuri teman-temannya sendiri demi cari kepercayaan kepada kekuasaan. Hasil dari penggusuran itu menjadikan dia nomer satu dalam monoloyalitasnya terhadap kekuasaan," katanya.

Hasyim berpendapat, kasus suap yang menjadikan dua anak buah Muhaimin di kementrian sebagai tersangka itu, sebenarnya ada dua sisi, yakni sisi hukum dan sisi keselamatan negara. Dari sisi hukum, katanya, kasus adalah tanggungjawab Muhaimin dan mereka yang terkait. "Mereka kini harus berhadapan dengan KPK," ujar pengasuh pondok pesantren Al-Hikam Malang dan Depok ini.

Sedangkan dalam sisi keselamatan negara, lanjutnya, kasus itu menjadi ujian bagi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Seharusnya SBY memilih orang yang tepat untuk menangani masalah Ketenagakerjaan dan transmigrasi.
"Kalau memang SBY benar-benar serius ingin menyelamatkan negara, sebagai Presiden SBY seharusnya mempunyai menteri yang canggih dan tangguh, karena masalah ketenagakerjaan dan transmigrasi saat ini merupakan sandungan besar dalam menjaga martabat negara dan bangsa secara nasional dan internasional," paparnya.(ndr)

Tidak ada komentar: