VIVAnews - Beredar e-mail yang menyebutkan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat telah menyepakati paket calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang akan dipilih. Dalam e-mail itu disebutkan sejumlah legislator menggalang dukungan serta memobilisasi sponsor.
Sejumlah anggota Komisi III DPR membantah hal itu. Mereka menilai email itu tidak lebih dari surat kaleng. "Itu surat kaleng. Kalau bukan, pasti dikasih nomor telepon siapa. Berbicara dong, jelaskan," kata anggota Fraksi Golkar Nudirman Munir di DPR, Rabu 21 September 2011.
Nudirman mengaku sudah membaca isi e-mail itu. Dia justru heran, dirinya disebut ikut menjegal Bambang Widjojanto. "Pada saat masa lalu, waktu kita pemilihan Busyro, jelas sekali bahwa Golkar memilih BW, jadi kalau ada seperti itu lempar batu sembunyi tangan," ujar dia.
Nudirman menilai email itu tidak lebih dari hoax saja. Sebab itu, lebih baik diabaikan saja. "Kalau harus dikirim model-model begitu menelusuri kita nggak kerja jadinya hanya berputar di situ," ujarnya.
Kenapa hoax? "Iya, ini memang isu dilempar ke kami dengan maksud kami yang menyuarakan kepentingan rakyat terpojok, agar kami tutup mulut."
Sementara Ketua Komisi III Benny Kabur Harman menyatakan, surat itu fiktif. Penulis bernama Amin itu disebut Benny tidak ada. "Jangan asal ngomong, cari dulu, jangan kayak kentut," kata politikus Partai Demokrat itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar