Padang (ANTARA
News) - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi meminta seluruh daerah di
Indonesia untuk melakukan proteksi dini dan mewaspadai hal-hal yang bisa
mengganggu ketenteraman dan ketertiban di daerah guna mencegah
terjadinya konflik seperti yang terjadi di Ambon, Maluku.
"Saya
sebelum Lebaran sudah mengirimkan surat kepada seluruh daerah untuk
proteksi dini tetapi itu (konflik) tetap juga terjadi, dan kita berharap
konflik segera berakhir dan suasana kembali tenang," kata Mendagri di
Padang, Minggu malam.
Menurut Gamawan, aparat keamanan di Ambon sudah mengambil langkah-langkah dalam melakukan pengamanan.
Malam ini, lanjutnya, juga ada pertemuan tokoh-tokoh di Ambon. Dari pertemuan itu, diharapkan semuanya akan kembali normal.
"Saya
berharap, semua lapisan masyarakat di Ambon bisa menahan diri dan
jangan terpancing isu-isu yang tersebar sekarang ini, dan kita berharap
semua pihak bisa menciptakan iklim yang baik untuk ketenangan di Ambon
termasuk daerah-daerah lain di Indonesia," papar Gamawan.
Seperti diwartakan sebelumnya, ketegangan kembali melanda warga kota Ambon, ibu kota provinsi Maluku, sejak Minggu siang.
Bentrok
itu terjadi karena rumor bahwa seorang tukang ojek bernama Darmin
Saiman, meninggal akibat dianiaya di kawasan Gunung Nona.
Akibat
bentrokan tersebut warga di sejumlah kawasan di kota Ambon memutuskan
mengungsi ke rumah sanak keluarga karena khawatir ketegangan meluas.
Pada
Minggu malam, sebanyak 200 personel Brimob dari Kepolisian Daerah
(Polda) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat yang dikirim untuk membantu
pengamanan pascabentrok antarwarga telah tiba di Ambon, Minggu malam.
Personel Brimob dari Makassar ditempatkan di kawasan - kawasan dianggap rawan terjadi konflik.
Kapolda Maluku Brigjen Pol. Syarief Gunawan menginstruksikan kepada mereka agar bertindak tegas terukur sesuai prosedur tetap.
"Jangan lengah karena karakter orang Ambon cenderung keras, makanya harus bertindak tegas terukur," tegasnya. (ANT/K004)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar