BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 21 September 2011

Pengacara Cek Nama Sri Mulyani ke Malinda Dee

VIVAnews -- Berkas dakwaan Ismail Bin Jamil, adik Ipar Malinda Dee, menguak sepak terjang bekas manajer Citibank tersebut. Dalam dakwaan yang sudah dibacakan di pengadilan itu disebutkan bahwa ada 51 transaksi senilai Rp20 miliar yang masuk rekening Ismail yang berasal dari 30 nasabah.

Empat dari nasabah tersebut mirip dengan nama tokoh terkenal yakni: R Hartono, Sri Mulyani, Ali Sadikin, dan Nono Sampono.

VIVAnews sudah mendapatkan konfirmasi dari dua tokoh. Putra Ali Sadikin, Boy Bernardi Sadikin membenarkan bahwa mantan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut adalah nasabah Malinda Dee. Namun, keluarga tak tahu uang sang ayah dirampok Malinda Dee. Keluarga baru mengetahui sebagian uang Ali Sadikin dipindahbukukan tanpa sepengetahuan pemilik rekening.

Sementara, mantan Komandan Paspampres, Nono Sampono mengaku pernah menjadi nasabah Malinda Dee di Citibank. Namun, ia buru-buru menarik uangnya -- setahun sebelum kasus Malinda mencuat -- karena mencium gelagat tak baik dari pelayanan bank tersebut.

Dikonfirmasi soal nasabah top yang diduga jadi korban kliennya, pengacara Malinda, Batara Simbolon mengaku tidak tahu. Juga saat dikonfirmasi, siapa sebenarnya Sri Mulyani dan R Hartono, yang juga menjadi klien Malinda?

"Saya belum tahu, belum baca ada di mana itu," kata Batara, saat dihubungi VIVAnews.com, Selasa 20 September 2011 malam.

Dia mengaku saat ini masih berada di Makassar. "Jumat nanti saya tanyakan ke MD (Malinda Dee). Jumat kami bertemu," tambah dia.

Sebelumnya, Polisi tidak membenarkan dan membantah bahwa nama-nama nasabah top yang ditangani Malinda Dee, itu merupakan nama tokoh yang selama ini beredar. Bagi polisi, bukti-bukti di pengadilan yang akan berbicara.

"Faktanya kan di pengadilan, sebaiknya lewat pengadilan saja. Karena ada rahasia bank di situ," kata Direktur II Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Arief Sulistyo, kepada VIVAnews.com, Selasa 20 September 2011.

Tidak ada komentar: