VIVAnews - Sejam yang lalu, kerumunan warga berkumpul di depan kediaman dokter Aisha di Griya Resinda, Karawang, Jawa Barat.
Seorang
saksi mata mengatakan, sekumpulan warga dan polisi bermaksud ingin
menemui dr Aisha, yang sempat membuat kehebohan, gara-gara mengaku
hilang di Somalia dan tertembak di Kenya, namun belakangan justru
ditemui di Karawang.
"Ada polisi dan warga kumpul depan rumah dr
Aisha. Pintu digedor, bahkan katanya mau dibongkar pintunya, disuruh ke
luar. Warga ingin minta penjelasan," kata saksi mata tersebut kepada VIVAnews.com, Jumat 9 September 2011.
Apakah
Aisha berada di rumahnya, saksi mata tersebut mengaku tak bisa
memastikan. "Kemarin saya tanya sama laki-laki yang mengaku adiknya,
katanya Aisha ke luar. Namun, petugas pos mengaku tak melihatnya ke
luar," kata dia.
Namun pembongkaran pintu itu urung dilakukan, "Warga dan polisi sudah mulai bubar, mungkin menunggu waktu yang tepat."
Dikonfirmasi,
Aisha yang bernama asli, Caroline R Tyas Sasanti membenarkan apa yang
terjadi di sekitar rumah yang dikontraknya. Kata dia, banyak polisi dan
warga di depan rumahnya. "Betul, dari pagi. Saya tidak tahu, saya dapat
info dari tetangga. Ada polisi di depan rumah," kata dia kepada
VIVAnews.com.
Sebelumnya, Aisha sempat meminta maaf karena
persoalan ini menjadi hiruk-pikuk di media. Bahkan sedikit merepotkan
sejumlah pihak terkait. Aisha menilai, sosok dirinya bukanlah hal yang
penting untuk diributkan. "Maaf, saya sudah merepotkan. Saya siap
memberikan keterangan hari Senin," kata Aisha Wardhana dalam pesan
singkat yang diterima VIVAnews.com, Jumat 9 September 2011.
Kisah
heboh dokter Aisha bisa jadi berkepanjangan. Sebab, Juru Bicara Polri,
Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam mengatakan, dia bisa dijerat UU
Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). "Tinggal siapa yang mau
lapor. Kan begitu," kata Anton, kemarin. (umi)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar