VIVAnews - Menteri Koperasi dan UKM, Syarif Hasan tak ambil pusing dengan isu perombakan kabinet yang kembali mencuat. Dia menyatakan siap mengikuti semua keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Namanya hak prerogratif, ya siap pada komandan. Ditempatkan di manapun," kata Syarif kepada wartawan di Gedung DPR, Selasa 20 September 2011.
Saat ditanya kabar namanya akan digeser ke Kementerian Energi, Syarif enggan berkomentar dan meminta publik menunggu keputusan SBY. "Tidak usah kita bahas. Terserah yang mengangkat lah."
"Namanya hak prerogratif, ya siap pada komandan. Ditempatkan di manapun," kata Syarif kepada wartawan di Gedung DPR, Selasa 20 September 2011.
Saat ditanya kabar namanya akan digeser ke Kementerian Energi, Syarif enggan berkomentar dan meminta publik menunggu keputusan SBY. "Tidak usah kita bahas. Terserah yang mengangkat lah."
Menteri asal Partai Demokrat ini juga tak mau mengomentari komposisi jatah menteri di antara mitra koalisi jika reshuffle terjadi. "Lihat nanti saja."
Isu reshuffle kian hangat setelah hasil survei yang dikeluarkan lembaga riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA menyebutkan kepuasan publik atas kabinet SBY-Boediono merosot.
Dalam survei yang dilaksanakan pada 5-10 September 2011, LSI menemukan hanya 37,7 persen publik yang puas atas kinerja kabinet SBY jilid kedua itu. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar