Dira Derby - detikNews
Jakarta - Saling dorong sempat terjadi antara buruh dan aparat kepolisian di pintu belakang Bandara Soekarno Hatta. Aparat keamanan tidak mengizinkan buruh yang tergabung dalam Front Oposisi Rakyat Indonesia (FORI) masuk ke dalam area bandara.
Dengan mengenakan seragam berwarna merah serta alat peraga berupa bendera, spanduk poster dan pengeras suara, para buruh ini berorasi di sepanjang jalan menuju Bandara. Namun tidak seperti sebelumnya, meski dihadang aparat mereka tetap bersikukuh ingin berdemo di Bandara Soekarno Hatta.
Ketika masa buruh berhadapan dengan polisi, bentrokan pun terjadi. Mereka saling dorong-mendorong hingga akhirnya baku hantam pun terjadi. Namun hal tersebut tak berlangsung lama, setelah pihak buruh dan polisi mencoba nenenangkan massa. Aksi itu terjadi sedikitnya dua kali ketika demo berlangsung.
Dalam orasinya, mereka menuntut pemerintah menghapus sistem kerja kontrak atau outsourcing yang selama ini tidak pernah dihiraukan oleh pemerintah. Mereka menilai kebijakan sistem kerja kontrak menjadikan buruh tidak memiliki kepastian kerja.
"Pekerja kontrak akan sangat rentan menerima intimidasi atau bahkan PHK ketika menerima masalah dari perusahaan atau ingin terlibat dalam serikat buruh. Jadi kita akan kepung dan duduki Bandara Soekarno Hatta," ujar Rendra salah satu buruh, Sabtu (1/5/2011).
Pada pukul 14.00 WIB, aksi demo masih berlangsung di Jalan Suryadharma Ali. Aksi ini membuat lalu lintas dari arah pintu M1 menuju Kota Tangerang macet. Sementara lalu lintas dari Tangerang Kota menuju M1 dialihkan ke Rawa Kucing Neglasari karena jalan dipenuhi massa demonstran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar