INILAH.COM, Jakarta – Mantan aktivis 98 yang tergabung dalam Front Pemuda (FP) 98 Wahab Talaohu menyetujui sistem outsourcing dihapus. Sebab, sistem tersebut dinilai sangat merugikan para buruh.
"Nasib pekerja tidak menentu karena adanya sistem otsourcing tersebut. Kaum buruh butuh kesejahteraan, keadilan dan perlindungan terhadap dirinya selama bekerja. Sebab buruh merupakan subjek yang sangat strategis dalam pembangunan ekonomi di Indonesia," ujar Sekjen FP 98 Wahab Talaohu di kantornya, kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (1/5/2011).
Salah satu masalah krusial buruh di Indonesia saat ini adalah ketidakpastian kerja di suatu perusahaan. Pemerintah diimbau responsif dan peduli untuk mengatasi persoalan tersebut.
"Kita dukung Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar yang akan menghapus sistem outsourcing. Selain itu, kita bisa mengunakan instrumen lain untuk menjamin kepastian para buruh di perusahaannya lewat perundang-undangan," ujarnya.
Selain itu, FP 98 meminta para anggota Dewan di Senayan agar tidak mempolitisasi kaum buruh untuk dijadikan isu untuk mendelegitimasi pemerintah. Semua pihak harus melihat secara jernih persoalan buruh di Tanah Air.
"Jangan malah menjadikan kaum buruh sebagai bahasan dan perbincangan yang akan mengganggu agenda legislasi DPR dan pada akhirnya pemerintah juga yang disalahkan," tutupnya. [bar]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar