INILAH.COM, Jakarta - Selain mewajibkan sumbangan dari anggota, ada modus lain yang dilakukan oleh NII untuk mengumpulkan dana.Antara lain, meminta sumbangan-sumbangan kepada warga di beberapa tempat seperti di ATM, pom bensin, mini market, bahkan di tempat-tempat keramaian.
Modus ini bisa dilihat di beberapa tempat tersebut. Bila dijumpai orang-orang yang memberikan sepucuk amplop atas nama sumbangan untuk yayasan panti asuhan tertentu, patut dicurigai mereka adalah anggota atau orang yang disuruh meminta dana oleh NII.
"Yang minta dana di ATM, itu modus yang di kembangkan NII Komandemen Wilayah IX (KW IX). Kadang ada di bus-bus, atau jembatan," ujar peneliti Darul Islam/NII Sholahudin seusai diskusi Polemik Trijaya di restoran Warung Daun, Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (30/4/2011).
Sholahudin membeberkan sebelumnya NII KW IX belum menggunakan metode ini. Namun, beberapa yayasan sukses mendulang dana yang besar dengan metode ini. KW IX kemudian meniru cara seperti ini. "Biasanya kan ada untuk sumbangan yayasan di Semarang, nah itu yang digunakan juga oleh NII KW IX," katanya.
Bahkan, dia juga menduga kalau orang-orang yang direkrut oleh NII ini dipekerjakan untuk meminta sumbangan tersebut. Sebab, kini aset NII KW IX sudah habis karena bank tempat menyimpan uangnya, Bank Century, terkena krisis. [tjs]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar