BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Sabtu, 17 September 2011

Bagaimana 'Bermain' di Badan Anggaran DPR

VIVAnews - Yudi Widiana Adia, politikus Partai Keadilan Sejahtera yang duduk di Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, menyatakan sebenarnya sistem kerja Badan Anggaran DPR sangat terbuka dan transparan.
Namun, lanjut Yudi, sebuah sistem tentu saja mempunyai kelemahan. Menurut dia, tuduhan Farhat Abbas, pengacara tersangka penyuapan Dharnawati, bahwa ada seorang pria berinisial DN yang bisa mencairkan anggaran di DPR, menjadi petunjuk yang bersangkutan sangat memahami sistem itu.
"Badan Anggaran itu hanya mengkompilasi anggaran, agar jangan sampai pendapatan dan pengeluaran jomplang," kata Yudi saat dihubungi VIVAnews.com, Jumat 16 September 2011. "Hak untuk program ada di Komisi," kata Yudi.

Kemudian, karena sifatnya mengkompilasi, Badan Anggaran memiliki waktu terbatas untuk membahas rinci sebuah program. Badan Anggaran hanya bisa menaikkan, menurunkan atau menghapus anggaran untuk program tertentu. Peluang inilah yang menurut Yudi bisa diambil seseorang seperti DN. "Yang mengetahui rinci program tentu saja anggota Badan Anggaran yang berasal dari komisi terkait," kata Yudi.
DN ini mungkin menguasai program yang datang dari Komisi IX yang menangani tenaga kerja dan transmigrasi, sehingga mengklaim bisa membantu mencairkan anggarannya.

Dia lalu bekerja sama dengan oknum anggota DPR untuk melobi anggaran termasuk dengan 'sistem ijon' atau membayar di muka anggaran yang akan diturunkan. Misalnya, 10 persen dari nilai anggaran seperti dilansir Farhat Abbas. Dan menurut Yudi, tindakan seperti itu melawan hukum.

Tidak ada komentar: