BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Sabtu, 17 September 2011

Demo di Dalam Gedung DPR Ricuh

VIVAnews - Ketenangan Gedung Nusantara III DPR pecah. Ruangan dipenuhi teriakan demonstran yang tiba-tiba sudah berada di depan lift menuju ruang pimpinan DPR berkantor.

Sekitar lima demonstran berteriak-teriak dan membentangkan spanduk. Mereka menuntut mafia anggaran ditangkap. "Tangkap mafia anggaran, tangkap," teriak seorang demonstran di Gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Jumat 16 September 2011.

Belum sempurna spanduk dibentang, sejumlah petugas pengamanan dalam (pamdal) mengerubuti. Mereka meminta para demonstran bubar dan merebut spanduk yang dibentang.

Sontak, demonstran melawan. Namun, mereka kalah jumlah oleh petugas pamdal. Tak berselang lama, mereka dibawa meninggalkan lobi Nusantara III menuju pos pamdal.

Keributan yang tiba-tiba pecah itu menarik perhatian pegawai Kesetjenan DPR dan tamu. Mereka pun berkerumun melihat aksi nekat itu.

Saat digiring ke lantai dua pun, pendemo tetap melakukan perlawanan. Saling dorong dan bahkan ayunan pukulan sempat menyasar ke pendemo. "Jangan pukul, kami bukan maling," pinta seorang demonstran.

Belakangan diketahui, demonstran mengatasnamakan diri Laskar Pemuda Anti Korupsi (LAPAK). Mereka minta agar DPR bertindak tegas membersihkan mafia anggaran di Senayan.

Koordinator Aksi Ridha Sugiarto menyatakan, Badan Anggaran sudah menyimpangkan fungsi. Lembaga yang menjalankan fungsi penganggaran itu telah menjadi sumber korupsi para elit bangsa.

"Kami dari LAPAK mendesak kepada pimpinan DPR dan KPK untuk membubarkan Banggar dan menangkap para mafia anggaran," kata Ridha dalam pernyataan sikapnya. (umi)

Tidak ada komentar: