BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 22 September 2011

Cinta Segitiga Antasari Diketahui 15 Jam Pasca Nasrudin Tewas

Ari Saputra - detikNews

Jakarta - Dugaan cinta segitiga antara Antasari Azhar-Rhani Juliani-Nasrudin Zulkarnaen diketahui 15 jam pasca kematian Nasrudin. Hal tersebut mengundang kecurigaan Antasari. Sebab belum ada penyidikan, mencari saksi dan bukti, namun petugas kepolisian sudah mampu mencari motif kematian Nasrudin.

Adalah adik Nasrudin, Andi Syamsudin yang menyatakan motif pembunuhan Nasrudin saat bersaksi di sidang Peninjauan Kembali di PN Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Kamis (22/9/2011).

“Setelah meninggal pukul 12.05, pukul 3 dini hari saya didatangi 3 orang yang mengaku dari polisi. Menunjukkan surat tugas dan saya percaya (itu dari polisi). Saya lupa namanya, yang pasti pangkatnya Kompol (Komisaris Polisi),“ kata Andi Syamsudin mengawali cerita.

“Lalu mengatakan pada saya, apakah almarhum punya anak angkat? Setahu saya tidak punya. Lalu saya sampaikan, silakan tanya istri kedua almarhum. Setahu saya, tidak ada anak angkat,“ ucap Andi.

“Lalu saya tanya siapa namanya? Anak itu Rhani, kata dia,“ imbuh Andi.

“Apa motifnya nih, saya tanya begitu. Petugas itu menyatakan bahwa ini kasusnya cinta segitiga. Ini yang disampaikan malam itu,“ tukas Andi Syamsudin.

Selain menceritakan hal tersebut, Andi juga mengaku sempat ditunjukkan foto mobil korban yang telah tertembus peluru oleh 3 perwira tersebut. Juga foto kondisi jenazah saat di TKP.

Mendengar keterangan tersebut, Antasari langsung menyatakan di depan majelis hakim bahwa indikasi konspirasi telah terendus sejak awal. Sebab, sebelum ada proses penyidikan, pengumpulan saksi dan barang bukti sudah diperoleh dugaan motivasi awal tersebut.

“Artinya majelis hakim, penyidikan belum dilakukan, belum mengumpulkan saksi dan bukti, motif sudah diketahui. Kami bukan bermaksud suudzon (berburuk sangka-red), 3 orang ini juga menunjukkan foto di kamera handphone, foto mobil almarhum ditembak,“ tukas Antasari.

Tidak ada komentar: