VIVAnews -- Mantan artis, Dicky Chandra yang menjabat
sebagai Wakil Bupati Garut tiba-tiba megeluarkan pernyataan mengejutkan:
dia memutuskan mundur dari jabatannya. Meski tak blak-blakan mengungkap
alasan mundur, ia mengakui, ada persoalan dengan patnernya, Bupati
Garut, Aceng M Fikri.
Soal penguncuran diri itu, juru bicara
Kemendagri Donny Moenek mengatakan, Dicky Chandra belum secara resmi
mengajukan pengunduran diri. "Suratnya belum masuk tapi Mendagri sudah
menyampaikan bahwa Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan melakukan fasilitasi
-- supaya yang bersangkutan tak mundur," kata dia, Senin 12 September
2011.
Dia menambahkan, secara Undang-undang, pengunduran diri
Dicky memang tak dilarang. Namun jika ia bersikukuh, pernyataan
pengunduran diri harus disampaikan ke sidang paripurna DPRD. DPRD nanti
yang meneruskan ke Gubernur, lalu ke Mendagri. "Tentu itu akan dikaji
alasan dan latar belakang mengapa mundur, meski itu hak yang
bersangkutan."
Donny menambahkan, jika alasannya subyektif,
karena ketidakmampuan, pihak Kemendagri bisa memahaminya. "Tapi jika non
subyektif, tentu ibarat suami-istri, kalau masih bisa dipertemukan, ya
dipertemukan lah. Itu fasilitasi yang bisa dilakukan Gubernur Ahmad dan
DPRD," tambah dia.
Lalu, apa alasan sebenarnya Dicky Chandra mundur?
"Ada
banyak masukan yang kita terima, yang pertama, ketidakcocokan. Yang
kedua, terbatasnya peran wakil bupati," kata Donny. Dia menjelaskan, ini
adalah permasalahan klasik, sebab, UU 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah belum mengatur secara jelas kewenangan Wakil Bupati.
Alasan
ketiga, tambah dia, adalah menyangkut belanja penunjang operasional
kepala daerah. Kata Donny, itu sebenarnya merupakan kesepakatan antara
kepala daerah dan wakilnya. Ada yang perbandingannya 65:35, 60:40,
50:50, ada 55:45. Ada juga porsi lebih besar pada wakil. Itu justru kita
ingin kaji lebih jauh," kata dia. Soal alasan, Donny mengakui,
Kemendagri melihat ketidakcocokan menjadi faktor utama.
Menurut
Donny, pernyataan jantan Dicky Chandra untuk mundur harus dihormati.
Sebab, dia berani terbuka. "Biasanya, maaf, wakil bupati menunggu
'durian runtuh', menunggu kepala daerah jadi tersangka. Tapi dia (Dicky)
berani terbuka." (eh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar