BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 13 September 2011

KPK Akan Pelajari Pengakuan Yulianis

INILAH.COM, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum menemukan kaitan antara aliran dana Rp30 miliar ke Kongres Partai Demokrat dengan kasus dugaan suap di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Aliran tersebut terungkap melalui pengakuan Yulianis yang mengatakan bahwa uang perusahaan Permai Group yang dibawa ke Bandung pada Kongres Partai Demokrat uang tunai sebesar Rp30 miliar. Dengan rincian dari perusahaan US$3 juta dan dari sponsor US$2 juta. "Belum ada ke arah sana," kata Juru Bicara KPK Johan Budi, di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (13/9/2011).

Menurutnya pengakuan Yulianis itu disampaikan kepada Komite Etik KPK. Oleh karena itu terkait penjelasannya bisa ditanyakan pada Komite Etik KPK. "Oh itu ke Komite Etik, nanti Pak Abdullah yg bisa menjelaskan," imbuhnya.

Meski demikian informasi Yulianis lanjut Johan bisa dijadikan tambahan data bagi penyidik KPK. Namun Johan menegaskan bahwa terkait uang sebesar Rp30 miliar yang beredar di kongres Partai Demokrat belum ada laporan di KPK. "Belum ada hal itu," imbuhnya.

Dihubungi secara terpisah Ketua Komite Etik KPK Abdullah Hehamahua menyatakan tidak ada kaitannya pengakuan Yulianis terkait uang Rp30 miliar ke kongres Partai Demokrat dengan pemeriksaan komite etik.

"Hal itu tidak kaitannya dengan Komite Etik. Itu akan digunakan penyidik KPK dalam pengembangan kasus," ujarnya. [mvi]

Tidak ada komentar: