VIVAnews -- Bekas anak buah Muhammad Nazaruddin,
Yulianis mengatakan ada aliran dana sebesar US$3 juta dari perusahaan
bosnya ke kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010 yang lalu.
Pengakuan itu disampaikan di hadapan Komite Etik KPK.
Terkait
perngakuan Yulianis itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat Marzuki Alie
minta pembuktian secara hukum. "Ya buktikan saja," kata Marzuki di
gedung DPR, Jakarta, Selasa 13 September 2011.
Demokrat, kata
dia, sangat berterima kasih jika informasi yang disampaikan itu memang
benar. "Nanti partai berterimakasih kalau memang informasinya betul.
Kalau informasinya salah, fitnah, ya nggak baik lah, merusak nama
partai," kata dia.
Menurut Marzuki, Demokrat terus mengamati
perkembangan pengakuan itu. Bila pengakuan itu kemudian diproses hukum,
pihaknya akan memberi perhatian lebih. "Iya nanti mungkin mekanisme
internal saya nggak tahu persis. Yang jelas ini kan persoalan KPK,
biarkan ini berjalan. Kalau nanti ada persoalan hukum ya baru terkait
dengan kita lah," kata dia.
"Jadi nanti nunggu hasil. kalau ada
proses hukumnya baru kita lihat. Kalau memang ada fakta itu, tentu
paling tidak jangan sampai Demokrat hancur. Kalau memang terjadi seperti
yang digambarkan, citra Demokrat semakin terpuruk, tapi kalau itu isu
ya kita minta diluruskan," ujarnya.
Marzuki sendiri mengaku tak
mengetahui adanya politik uang dalam perebutan ketua umum Demokrat dalam
kongres yang lalu. "Saya kan duduk (sebagai calon ketua), nggak ngerti.
saya bukan pemain," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar