VIVAnews - Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi
Keuangan (PPATK) menemukan enam aliran dana mencurigakan dalam kasus di
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Tetapi, PPATK menegaskan
bahwa tidak ada aliran dana mencurigakan yang masuk ke keluarga Menteri
Muhaimin Iskandar.
"Tapi menyangkut beliau (Muhaimin) sama istri
dan keponakannya memang objektif yang transaksi mencurigakan tidak ada,"
kata Kepala PPATK Yunus Husein di gedung DPR, Jakarta, Rabu 14
September 2011.
Adanya aliran dana kepada keluarga Muhaimin ini
sempat disampaikan Lily Wahid, anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa.
Tetapi, Lily Wahid kemudian meralat sejumlah pernyataannya mengenai
aliran dana suap di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang
dipimpin Muhaimin.
Dia menyatakan menyesal dan meminta maaf
kepada publik terkait pernyataan aliran dana yang tidak tepat. Lily
menyatakan, tidak cermat dalam mengelola informasi dari informan yang
tidak valid dan tidak bisa diandalkan yang menyatakan istri Muhaimin
menerima transfer dana haram.
Tetapi, Yunus menegaskan tidak ada
aliran dana mencurigakan yang menyentuh keluarga Muhaimin, termasuk
istri dan keponakannya. "Saya tidak tahu persis kemana saja," kata pria
yang masuk delapan besar calon pimpinan KPK ini.
Muhaimin sendiri
sudah membantah keras ada aliran dana masuk ke dalam rekeningnya. Bagi
Muhaimin, kasus dugaan suap yang melanda kementeriannya itu isunya
melebar kian tidak jelas.
"Uang mana yang mengalir saya tanya.
Uang dari mana? Dana pembangunannya saja belum turun," kata Muhaimin
Iskandar usai rapat dengan Komisi IX bidang Ketenagakerjaan DPR, di
gedung DPR, Jakarta, Kamis 8 September 2011.
Menurut Muhaimin tak
ada sepeserpun dana masuk ke rekening dirinya. Muhaimin menjelaskan,
pencairan dana Rp500 miliar untuk program Percepatan Pembangunan
Infrastruktur Daerah Transmigrasi (PPID) di kementeriannya itu belum
turun. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar