VIVAnews – Rektor Seminari Petrus Kanisius Mertoyudan,
Ignatius Sumarya, SJ (60 tahun) yang meninggal saat mengikuti Jakarta
Marathon, Minggu 28 Oktober 2013, akan diberi santunan oleh pihak
penyelenggara. Sumarya jatuh pingsan di dekat Bundaran Hotel Indonesia.
Ia wafat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Jakarta.
“Sudah ada
perwakilan Bank Mandiri (selaku pihak penyelenggara Jakarta Marathon)
yang melayat. Belum tahu santunannya dalam bentuk apa,” kata keponakan
almarhum Sumarya, Theresia, kepada VIVAnews.
Pihak
keluarga nantinya akan menyerahkan santunan itu kepada Seminari, karena
tujuan Sumarya datang ke ibu kota mengikuti Jakarta Marathon adalah
untuk menggalang dana bagi pendidikan para calon pastor di sekolah yang
dipimpinnya, Seminari Mertoyudan Magelang, Jawa Tengah.
Theresia
mengatakan, pamannya dalam keadaan sehat ketika tiba di Jakarta. “Dia
tak mungkin ikut Jakarta Marathon kalau tidak sehat. Dia sudah
mempersiapkannya,” ujar Theresia. Namun menurutnya Sumarya memang sudah
sekitar sepuluh tahun punya penyakit jantung.
Jenazah Sumarya
semalam disemayamkan di Gereja Kanisius Menteng, Jakarta Pusat, untuk
misa arwah. Selasa besok jenazah akan dibawa ke Mertoyudan untuk
dimakamkan di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar