Rista Rama Dhany - detikfinance
Jakarta -Pemerintah berencana menghapus subsidi Bahan
Bakar Minyak (BBM) premium, rencananya akan diumumkan hari ini. Bila
pencabutan subsidi BBM premium tersebut jadi dilakukan, maka ada peluang
harga premium akan jadi Rp 8.000 per liter atau sesuai dengan harga
keekonomian.
"Harga keekonomian atau premium tanpa subsidi saat
ini di bawah harga premium subsidi yang ditetapkan pemerintah Rp 8.500
per liter," kata Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH
Migas) Andy Noorsaman Someng kepada detikFinance, Selasa (30/12/2014).
Hal
ini akibat terus melemahnya harga minyak mentah internasional dan juga
berpengaruh pada harga Indonesia Crude Price (ICP). Menurutnya sangat
tepat bila pemerintah mencabut subsidi atas bensin premium di awal tahun
depan.
"Kalau minggu lalu, harga keekonomian premium Rp 8.000
per liter. Jadi kalau dicabut subsidinya kemungkinan harganya langsung
turun," tutup Andy.
Sebelumnya Menteri ESDM Sudirman Said
mengatakan harga Premium yang sedang murah menjadi momentum tepat untuk
menghapuskan subsidi. Pasalnya, meski sekarang menikmati sedikit
keuntungan, tetapi sepanjang tahun ini pemerintah masih nombok subsidi
BBM.
"Ini mumpung harga minyak dunia begitu rendah, sehingga
lebih baik ditetapkan harga keekonomian. Mungkin saat ini pemerintah
untung sedikit karena harga keekonomian Premium di bawah harga subsidi.
Tapi secara net setahun pemerintah masih nombok karena harus bayar
subsidi BBM," jelas Sudirman.
Nantinya, hanya harga BBM diesel
alias Solar yang disubsidi tetap oleh pemerintah. Kemungkinan subsidi
yang diberikan adalah Rp 1.000/liter.
"Nantinya harga Solar juga akan naik-turun mengikuti harga market, tapi
setiap liter solar ada subsidinya. Diusulkan misalnya Rp 1.000/liter,"
tuturnya.
Kemarin, Menko Perekonomian Sofyan Djalil juga
mengatakan pemerintah tengah mematangkan kebijakan baru terkait subsidi
BBM. Sofyan mengungkapkan, mulai 1 Januari 2015 masyarakat akan membeli
BBM dengan harga yang baru.
"Saya nggak bisa, besok kita baru
akan rapat lagi melihat harga keekonomian hari ini. Intinya, semoga
kebijakan ini adalah yang permanen. Nanti akan diputuskan dan diumumkan
sebelum Tahun Baru," tutur Sofyan
Sofyan menggarisbawahi bahwa
harga BBM bersubsidi akan berubah. Sejak 18 November lalu, pemerintah
menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 2.000/liter. Harga Premium
menjadi Rp 8.500/liter, dan Solar Rp 7.500/liter.
"Pada saat Tahun Baru, masyarakat akan membeli BBM dengan harga baru. Per 1 Januari 2015," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar