Muhammad Idris - detikfinance
Jakarta -Imbas merosotnya harga minyak dunia, membuat
perusahaan minyak asing dan lokal di hulu minyak dan gas (migas)
Indonesia mengalihkan kegiatannya ke pencarian sumber minyak baru
(eksplorasi), ketimbang memproduksi migas (eksploitasi).
Hal ini
diungkapkan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas (SKK Migas), Amien Sunaryadi dalam paparan kinerja di
2015, di kantor SKK Migas, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa
(5/1/2016).
Pengalihan kegiatan di hulu migas, kata Amien,
terlihat dari data kegiatan Kontraktor Kontrak Kerja sama (K3S) Migas.
Wilayah kerja (WK) migas baik yang konvensional, maupun non konvensional
pada 2015 mencapai 314 WK, dengan rincian 84 WK pada wilayah
eksploitasi, dan 230 WK lainnya pada wilayah eksplorasi.
"Jika
dilihat di data harga minyak dunia yang US$ 37,3 per barel, kegiatan
eksplorasi juga menurun. Jadi dari jumlah WK itu, Indonesia masih
banyak yang posisi ekspolorasi," jelas Amien.
Dia menuturkan,
pengalihan kegiatan dari produksi ke pencarian cadangan minyak baru
mutlak diperlukan mengingat kegiatan produksi tak lagi ekonomis.
"Ini
bagus dari pada terus produksi. Perusahaan-perusahaan minyak sekarang
aktif cari cadangan baru, begitu harga sudah bagus, cadangan yang sudah
ditemukan tinggal diangkat saja," pungkas Amien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar