Maikel Jefriando - detikfinance
Jakarta -Pemerintah menunda ketentuan Dana Ketahanan
Energi atau 'pungutan' BBM. Hal ini membuat harga premium besok di
wilayah Jawa-Madura-Bali (Jamali) Rp 7.050/liter, dan di luar Jamali Rp
6.950/liter.
"Premium non Jamali dari Rp 7.300/liter turun
menjadi Rp 6.950/liter. Sedangkan Premium di Jamali dari Rp 7.400/liter
turun jadi Rp 7.050/liter," kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero)
Dwi Soetjipto, di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin
(4/1/2016).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian
ESDM, IGN Wiratmaja Puja, dalam pesan singkatnya mengkoreksi harga solar
yang diumumkan.
"Harga solar Rp 5.650/liter. Harap dikoreksi," tutup Wiratmaja.
Dwi
menambahkan, Pertamina juga akan turunkan produk-produk yang lain.
Seperti Pertalite turun Rp 350 dari Rp 8.250 ke Rp 7.900, Pertamax di
wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat turun dari Rp 8.650 jadi 8.500.
Pertamax wilayah DI Yogyakarta turun dari Rp 8.750 jadi Rp 8.600.
Harga
Pertamax Jawa Timur turun dari Rp 8.750 jadi Rp 8.600, Pertamax plus
DKI Jakarta turun dari Rp 9.650 ke Rp 9.400, Pertamina Dex di DKI
Jakarta dari Rp 9.850 ke Rp 9.600, solar non PSO dari Rp 8.300 ke Rp
8.050.
"Harga Elpiji 12 kg rata-rata nasional turun Rp 5.800 per
tabung. Elpiji 12 kg untuk Jabodetabek turun Rp 5.600 per tabung. Bright
Gas 12 kg turun Rp 4.800 per tabung," ungkap Dwi.
Ia menambahkan
lagi, harga Bright Gas ukuran 5,5 kg di Jabodetabek turun Rp 4500 per
tabung. Ease gas ukuran 9 kg di Jabodetabek turun Rp 5.000 per tabung,
Ease Gas 12 kg turun Rp 6.000 per tabung, Ease gas 14 kg turun Rp 8.000
per tabung," tutup Dwi.
Ketentuan harga baru ini seluruhnya berlaku mulai Selasa (5/1/2016).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar