Maikel Jefriando - detikNews
Jakarta - Manuver MenPANRB Yuddy Chrisnandi mengumbar rapor
akuntabilitas kinerja kementerian dan lembaga jadi bola panas. Presiden
Jokowi menegaskan bahwa hanya dirinya yang berhak menilai kinerja
menteri.
Presiden Jokowi menyaksikan penandatanganan 644 paket
proyek infrastruktur senilai Rp 8,81 triliun di Kantor Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rabu (6/1/2016). Usai acara,
Jokowi ditanya wartawan soal manuver Menteri Yuddy yang mengumbar rapor
akuntabilitas kinerja kementerian/lembaga pada Senin 4 Januari.
"Apa betul rilis penilaian kementerian yang dikeluarkan KemenPANRB atas instruksi Pak Presiden?" tanya wartawan.
"Saya
sampaikan, yang menilai kinerja menteri itu adalah Presiden, prinsip.
Saya ulang, yang menilai kinerja menteri itu adalah Presiden, itu
prinsip," jawab Jokowi.
Selasa kemarin, Seskab Pramono Anung
mengungkap bahwa rilis KemenPANRB tanpa ada instruksi Presiden. Pramono
menyebut pengungkapan hasil audit itu sebagai buah kreativitas Menteri
Yuddy.
Manuver KemenPANRB merilis rapor akuntabilitas kinerja
kementerian memicu kegaduhan di kalangan kabinet. Reaksi keras muncul
dari menteri-menteri asal PKB, yang dalam peringkat akuntabilitas
kinerja kementerian ada di posisi bawah. KemenPANRB ada di posisi 6
untuk kategori kementerian/lembaga, dan posisi 3 jika hanya kementerian
yang diranking.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar