Michael Agustinus - detikfinance
Jakarta -Produsen mobil asal Amerika Serikat, Ford
Motor Company, menutup kegiatan operasi di Indonesia yang telah bergulir
sejak 2002. Keputusan ini diumumkan oleh PT Ford Motor Indonesia
kemarin, Senin (25/1/2016).
Menurut Menteri Perindustrian Saleh
Husin, Ford terpaksa menutup kegiatan operasinya karena kalah saing
dengan produsen lainnya dalam dukungan industri komponen. Sebab, Ford
hadir di Indonesia tanpa dukungan pabrik komponen.
Sedangkan produsen otomotif lainnya membangun pabrik komponen.
"Sudah
tentu Ford kalah bersaing karena kompetitornya memproduksi kompenen di
Indonesia. Para pabrikan itu membangun industri komponen di sini karena
mereka bervisi panjang, serius. Maka, ayo jadikan Indonesia jadikan
basis produksi jika ingin menangi persaingan, jangan hanya menjadikan
pasar saja," ujar Menteri Perindustrian, Saleh Husin dalam keterangan
tertulis, Selasa (26/1/2016).
Menurut Saleh, keputusan Ford itu
tidak akan mengganggu laju investasi maupun industri otomotif di
Indonesia. Pasalnya, selama ini Ford hanya mengimpor produk mobilnya ke
Indonesia
"Ford hanya mengimpor mobil dari pabriknya di Thailand,
maka tidak akan ada dampaknya bagi industri otomotif nasional," kata
Saleh.
Dia menambahkan, investasi di sektor otomotif tetap
tumbuh. Salah satu buktinya adalah SAIC General Motors Wuling,
perusahaan patungan produsen mobil asal China dengan General Motors,
membangun pabrik mobil senilai US$ 750 juta di Karawang, Jawa Barat.
Rencananya,
pabrik mobil Wuling mulai beroperasi pada 2017 nanti. Bukan itu saja,
rencana penambahan investasi juga dilakukan Mitsubishi senilai Rp 6
triliun dan Isuzu sebesar Rp 3,5 triliun
"Investasi di bidang
otomotif terus membaik dan tumbuh, buktinya Wuling yang bekerja sama
dengan General Motors, Mitsubishi, Isuzu, Toyota dan lain-lain malah
berinvestasi terus," kata Saleh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar